Ditanya Soal Jadi Gubernur BI, Perry: Nggak Ucapin Ulang Tahun Dulu?

Ditanya Soal Jadi Gubernur BI, Perry: Nggak Ucapin Ulang Tahun Dulu?

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 27 Feb 2018 17:27 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo masih irit bicara terkait pencalonan tunggal sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Ketika dikonfirmasi, dia malah tidak menjawab pertanyaan melainkan balik bertanya kepada awak media yang belum mengucapkan selamat terkait hari ulang tahunnya yang jatuh pada 2 hari lalu.

"Kok nggak ngucapin selamat ulang tahun dulu?" kata Perry sambil menutup pintu mobil dinasnya, Jakarta, Selasa (27/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada tanggal 25 Februari 1959. Sebelum ditetapkan sebagai Deputi Gubernur, Perry Warjiyo menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di Bank Indonesia. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Bank Indonesia.


Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada 2009, Perry Warjiyo menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund, mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group. Perry Warjiyo mempunyai karir yang panjang dan cemerlang di Bank Indonesia sejak tahun 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta kepala Biro Gubernur.


Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui dirinya telah menyetor nama Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo ke DPR beberapa hari lalu. Perry diajukan sebagai calon tunggal Gubernur BI.

"Sudah kita kirimkan ke DPR, coba tanyakan ke DPR hanya satu nama Pak Perry Warjiyo," kata Jokowi saat ditanya usai meresmikan pabrik PT Kalbio Global Medika, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018).


Jokowi menjelaskan alasan kenapa dia memilih Perry. Jokowi menilai Perry merupakan Deputi Gubernur BI paling senior, dan menguasai moneter.

"Kita tahu dari sisi pengalaman, rekam jejak, semua dilihat, prestasi, penguasaan lapangannya. Saya kira beliau adalah Deputi paling senior, sudah mengerti lah mengenai moneter, inflasi, mengenai kebijakan-kebijakan di BI, bank sentral kita," jelas Jokowi.

Selain Perry, beberapa nama lainnya seperti Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Gubernur BI Agus Martowardojo, dan mantan Menteri Keuangan Chatib Basri pun dipastikan tak ikut dalam uji kelayakan di DPR mendatang. (dna/dna)

Hide Ads