Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan, impor daging kerbau ini terbagi dalam 5 kontrak.
"Kami akan realisasi sepanjang tahun dalam 5 batch kontrak, masing-masing 20.000-an ton. Barang, datang per bulan 5.000-9.000 ton-an," kata Andrianto kepada detikFinance di Jakarta, Kamis (1/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Apa Kabar Impor Daging Kerbau dari India? |
Perum Bulog mengimpor daging kerbau setelah mendapat izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sebelumnya, Kemendag menyatakan telah mengeluarkan izin impor sebanyak 100 ribu ton selama setahun.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, untuk realisasinya akan diserahkan ke Perum Bulog.
"Sudah, sudah saya beri persetujuan kepada Bulog yang kerbau. Bulog minta persetujuan sudah dikasih. Tinggal kapan dia mau lakukan impor terserah Bulog," kata Enggartiasto Kamis (22/2/2018) pekan lalu.
Dia bilang, izin impor yang diberikan pada Perum Bulog berdasarkan rekomendasi Kementerian Pertanian. Batas waktu impor sampai setahun.
"Yang pasti kita alokasikan setelah dapat rekomendasi Kementerian Pertanian semuanya dapat. Saya sudah tandatangani tapi lupa tanggalnya. Tapi silakan Bulog lakukan itu 100 ribu dengan batas 1 tahun," ujar dia.
Enggartiasto memberi kelonggaran kepada Bulog untuk merealisasikan impor daging kerbau tersebut. Tujuan dari impor ini ialah untuk menekan harga daging sapi.
"Silakan saja kalau kurang kita tambahin. Dia berlaku sampai akhir tahun tapi setiap saat ada kebutuhan tambah lagi. Nggak ada soal karena itu upaya kita menekan harga. Dari India. Semuanya kerbau," paparnya. (hns/hns)