Hujan uang sendiri hal yang bisa dilakukan sebagai salah satu bentuk strategi marketing. Dulu, pakar marketing Tung Desem Waringin juga pernah melakukan hal yang sama untuk mempromosikan bukunya.
Sementara, untuk hujan uang yang dilakukan belum lama ini merupakan bentuk promosi aplikasi kuis di internet. Namun, kegiatan hujan uang itu menimbulkan kemacetan hingga akhirnya dihentikan pihak kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan Uang Pernah Terjadi 10 Tahun Lalu
Foto: Istimewa (Tung Desem Waringin)
|
Uang yang disebar merupakan pecahan Rp 1.000, Rp 5.000 sampai 10.000 dengan total Rp 100 juta sebagai langkah promosi bukunya berjudul Marketing Revolution.
Tung Desem mengatakan dalam biaya marketing ada sebuah pengeluaran yang harus diukur, termasuk biaya publikasi. Hal tersebut dilakukan sebagai cara publikasi yang paling efektif dan murah.
"Banyak yang ingin tahu, orang sebar-sebar duit, orang yang butuh branding atau ingin terkenal ini loh caranya, yaitu itu publisitas. Jadi kalaupun sama-sama uangnya dibuat dan dimasukkan untuk iklan dan tidak bermanfaat, ya saya saja lah contoh hujan uang ini saja, langsung terkenal," katanya
Dirinya menjelaskan, dalam marketing, publikasi merupakan sebuah cara yang paling murah untuk dilakukan. Namun, kata dia, publikasi saja tidak cukup bila tak ada inovasi lain.
"Misalnya, buku yang saya launching tadi bukan hanya untuk branding tapi ada penawarannya. Jadi setelah promosi hujan uang saya juga tebar uang itu dengan voucer. Kemudian pada waktu saya launching buku juga saya tambahin hadiah voucher yang sama, seminar tiga hari di 10 kota kemudian dikasih lima CD audio nah buku itu mengalahkan Harry Potter. Dapat rekor muri dalam satu hari berhasil terjual 38 ribu buku, terkenal tidak kalau tidak ada penawaran," jelasnya.
Orang yang Pertama Kali Promosi Dengan Hujan Uang
Foto: Istimewa (Tung Desem Waringin)
|
Uang receh sebanyak Rp 100 juta ditebar dijatuhkan dari pesawat dan menjadi perhatian warga, langkah tersebut merupakan strategi promosi bukunya berjudul Marketing Revolution. Tung Desem mengatakan ide tersebut lahir karena ia melihat Richard Branson, yang merupakan pendiri dan pemilik grup Virgin Records yang merupakan salah satu miliuner sukses yang terkenal di dunia.
Tung Desem mengatakan, promosi yang dilakukan Richard Branson yang selalu mengundang perhatian banyak orang atau menjadi viral. Dirinya mengaku mendapatkan teori tersebut dan kemudian diaplikasikan dalam bentuk yang berbeda.
Ide tersebut akhirnya dilakukan dengan aksi hujan uang, yang akhirnya untuk mendapat perhatian masyarakat luas dalam salah satu bentuk strategi promosi yang dilakukan untuk menjual bukunya saat itu.
"Dulu bahkan uang yang disebar Rp 100 juta itu punya Gramedia, tapi setelah itu mereka dapat Rp 8 miliar dari penjualan buku (Marketing Revolution). Dengan buku seharga Rp 200 ribu dapat seminar dan dapat CD waktu itu pertama di dunia lho," paparnya.
Kata Pakar Marketing Soal Hujan Uang
Foto: Istimewa
|
"Ya saya saja lah contoh. Hujan uang ini saja, langsung terkenal," paparnya kepada detikFinance.
Tung Desem mengatakan ide tersebut lahir karena dirinya melihat Richard Branson. Richard Branson adalah pendiri dan pemilik grup Virgin Records yang juga merupakan salah satu miliuner sukses di dunia.
Tung Desem mengatakan promosi yang dilakukan Richard Branson yang selalu mengundang perhatian banyak orang atau menjadi viral. Dirinya mengaku mendapatkan teori tersebut mengaplikasikan dalam bentuk yang berbeda.
Dari hal tersebut, sebuah ide tercipta yaitu dengan menebar uang di langit. Langkah itu dinilai efektif untuk mendapat perhatian masyarakat, khususnya dalam mempromosikan buku jualannya.
"Saya dapet ide dari Richard Brandson, dia sepesialis ahli menampilkan sesuatu yang heboh seperti itu," ujarnya.