Pemilik Toko YE Computer di Mangga Dua Mall Yusyar Hilmi menerangkan permintaan Video Graphics Accelerator (VGA) komponen komputer untuk menambang Bitcoin terus naik sejak Desember tahun lalu. Hal ini sejalan dengan berkembangnya mata uang virtual tersebut.
Dia mengatakan, setelah Desember tahun lalu penjualan atau omzetnya mencapai Rp 2 miliar per bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, dia mengatakan, sebelumnya penjualan tak sampai segitu. Paling tinggi, omzetnya hanya Rp 1 miliar.
"Nggak lah, paling Rp 800 juta, sampai Rp 1 miliar sebelum Desember," kata dia.
Harga VGA untuk menambang Bitcoin variatif, ada yang murah ada pula yang mahal. Namun begitu, dia menuturkan, harga VGA juga mengalami kenaikan seiring dengan tingginya permintaan.
Dia mencontohkan, untuk nVidia 1050 Ti naik dari Rp 2,2 juta menjadi Rp 3,3 juta. "Misalnya nVidia 1050Ti kemarin Rp 2,2 juta sekarang Rp 3,3 juta," ujar dia.
Kemudian, VGA yang paling banyak dicari orang untuk menambang Bitcoin Radeon RX Vega 56 dari Rp 9 juta naik menjadi Rp 14,5 juta. Adapula, Radeon Vega RX 64 juga naik dari sebelumnya sekitar Rp 11,5 juta pada akhir tahun menjadi Rp 17,5 juta saat ini.
"Itu paling banyak dicari orang," ujar dia.
Di tempat tersebut terlihat seorang pekerja tengah sibuk merangkai alat tersebut. Di sekitar tempatnya bekerja ada beberapa alat tambang Bitcoin yang telah rampung.
Alat tambang Bitcoin ini berupa kerangka kotak besi. Di dalam kotak tersebut terdapat beberapa komponen seperti Video Graphics Accelerator (VGA).
Pekerja tersebut mengatakan, alat tambang mata virtual ini seperti komputer pada biasanya. "Sama kaya PC biasa," kata dia kepada detikFinance.
Sebutnya, beberapa komponen dalam alat tambang Bitcoin ini antara lain motherboard, power supply, ram, hardisk, dan rak besi. (ang/ang)