Kendati demikian, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai, pendapatan per kapita Indonesia masih rendah. Pasalnya, dari sebelas negara yang ada di Asia Tenggara, Indonesia hanya menduduki peringkat kelima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang, dengan masuknya Indonesia menjadi trillion dollar club, dapat menarik minat investasi ke Indonesia. Namun, pemerintah juga harus meningkatkan pendapatan per kapita, misalnya melalui penguatan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi dapat dikurangi," kata Taufik di Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Taufik menambahkan, kecilnya pendapatan per kapita menjadi tantangan Indonesia. Tingginya angka kemiskinan dan gini ratio juga harus menjadi perhatian pemerintah.
Sehingga, dia melihat beberapa tatanan ekonomi nasional harus dibenahi, dan peningkatan berbagai program yang pro kesejahteraan rakyat, seperti dana desa. Termasuk jika adanya penyesuaian pada APBN 2018, pemerintah harus memprioritaskan sektor mikro.
"Pemerintah harus mengoptimalkan dana desa yang selama ini telah bergulir, sehingga program-program padat karya dapat berjalan. Dengan adanya berbagai program padat karya, diharapkan perekonomian di masyarakat dapat tumbuh, meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi kesenjangan," imbuh Taufik.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menyebutkan ekonomi Indonesia saat ini sudah tembus US$ 1 triliun yang artinya semakin baik dan bersaing dengan negara lain.
Dengan ukuran ekonomi tersebut Indonesia menjadi negara dengan ekonomi triliun dolar atau trillion dollar club. Trillion dollar club menjadi sebutan bagi negara yang PDB-nya mencapai lebih dari US$ 1 triliun atau setara Rp 13.500 triliun dengan nilai kurs rata-rata Rp 13.500 per US$. (nwy/hns)