Ini Posisi Pegawai Bank yang Paling Terancam Musnah

Ini Posisi Pegawai Bank yang Paling Terancam Musnah

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 07 Mar 2018 10:48 WIB
Foto: dok. Bank DKI
Jakarta - Jumlah pegawai bank terus mengalami penurunan. Dari laporan keuangan tahunan 2017, sejumlah bank besar mencatatkan penurunan jumlah pegawai sejak 2015.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom INDEF Bhima Yudhistira mengatakan tren efisiensi pegawai akan terus berlanjut ke depannya. Hal ini karena persaingan dengan financial technology (fintech) semakin ketat, otomatis bank harus mulai melakukan efisiensi.

Menurut dia, faktor lain efisiensi adalah bank sedang mempersiapkan perjanjian kerja sama jasa keuangan di ASEAN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah melakukan ratifikasi perjanjian ini, bank lokal akan bersaing bebas dengan bank asing. Kuncinya adalah efisiensi dan investasi teknologi, ini yang harus dilakukan bank," kata Bhima saat dihubungi detikFinance, Rabu (7/3/2018).




Bhima menjelaskan, untuk mengantisipasi hal ini regulator terutama otoritas jasa keuangan (OJK) perlu mendorong bank agar memiliki rencana jangka panjang terkait program sumber daya manusia (SDM).

"Misalnya mendorong bank untuk merencanakan lebih matang untuk sumber daya manusianya, seperti peningkatan kapasitas pegawai, alih profesi dan pensiun dini," ujar dia.

Menurut Bhima posisi pegawai bank yang terancam digantikan oleh mesin adalah front office dan customer service. Namun bank masih membutuhkan pegawai untuk pos strategic management, IT Developer, dan fraud detector.

Pengamat Ekonomi, Aviliani menjelaskan saat ini bank juga sudah mulai menggalakan branchless banking atau layanan perbankan tanpa kantor.

Aviliani juga menjelaskan memasuki era digital, bank juga sudah dan harus bekerja sama dengan financial technology. Menurut dia dengan kerja sama ini maka pekerja level front office bisa berkurang. (eds/eds)

Hide Ads