Usai rapat, Tadashi Maeda mengatakan bahwa pihak Jepang mengaku serius salam menggarap proyek tersebut. Hal ini, kata Tadashi Maeda, sangat penting bagi Jepang, terutama karena telah kalah dalam menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dari pihak China.
"(Proyek) Jakarta-Surabaya sangat penting karena kita kehilangan (proyek) Jakarta-Bandung melawan China, yang sejauh ini belum ada (pengerjaan) apa-apa," kata Tadashi Maeda di lokasi, Jakarta, Senin (12/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bukan orang China, kami orang Jepang, kami lebih tepat waktu. Dan Jakarta-Surabaya, menurut JICA saat ini sedang melakukan studi pra-kelayakan dan masih banyak isu yang perlu dikaji. Contohnya tipe apa ini jelas bukan highspeed, mungkin baik untuk kereta dengan kecepatan 180-200 km/jam, tidak 300 km, dan juga tidak hanya kereta penumpang tapi juga kargo juga," tuturnya.
Lebih lanjut Tadashi Maeda juga mengatakan bahwa proyek kereta kencang ini sangat besar. Oleh sebab itu Jepang tak hanya tertarik untuk hanya membantu pinjaman dana, tapi juga dalam memberikan saran serta kajian.
"Bagaimana kita bisa membuat proyek ini lebih atraktif, bagi calon investor dari sektor swasta, karena proyek ini tidak hanya sekadar kecepatan tinggi tapi juga akan mengembangkan daerahnya. Dan juga bahwa ini adalah perubahan yang baik bagi kawasan di koridor untuk keuntungan ekonomi yang lebih besar," jelas dia.