"Kita mendorong, mensuport semua stakeholders yaitu pengusaha-pengusaha nasional untuk go international, untuk bisa dikenal masyarakat internasional" kata Menteri Susi yang didampingi Konsul Jenderal RI New York, Abdul Kadir Jailani dan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Nilanto Perbowo saat membuka paviliun Indonesia, di Massachuceth Convention Centre, Boston, AS, Minggu (11/3/2018).
Baca juga: Susi Ajak John Kerry ke Bali Oktober Nanti |
Susi optimistis keikutsertaan Indonesia sangat prospektif dalam mendukung iklim dunia usaha. Sebab, pameran diikuti oleh para pemain besar dalam industri besar dunia seafood di kawasan Amerika Utara. Tidak hanya peritel melainkan distributor dan pemain besar dalam industri seafood di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paviliun Indonesia menghadirkan 21 perusahaan nasional termasuk 2 BUMN yang bergerak di bidang kelautan yakni Perum Perikanan Indonesia dan PT Perikanan Nusantara.
21 perusahaan nasional itu bersaing dengan ratusan perusahaan lain dari berbagai negara, tidak hanya di Amerika melainkan dari Asia, Amerika Latin hingga Eropa. Tidak mengherankan bila ribuan orang terlihat menyemut di pameran hari pertama dari 3 hari yang diagendakan yakni sampai Selasa (13/3/2018).
Pengunjung bukan sekedar pemilik toko ritel atau warga biasa namun para owner maupun pengambil keputusan penting dalam perusahaan masing-masing. Jutaan dolar dihasilkan dalam kontrak perdagangan selama pameran SENA ini.
Sebagai catatan, Amerika merupakan pasar penting ekspor ikan Indonesia. Dari tahun ke tahun, angka ekspor terus meningkat. Menurut data Ditjen PDSPKP KKP, ekspor ikan ke AS mencapai US$ 1,8 miliar (2017) atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,6 miliar. Nilai itu didominasi oleh penjualan cumi-sotong-gurita yang mencapai US$ 25,9juta. (Ari/hns)