Sedih, Jalan Kelapa Gading Rusak Karena Proyek 6 Ruas Tol Dalam Kota

Jakarta - Pembangunan enam ruas tol dalam kota sudah mulai dilakukan. Dari hasil pantauan detikFinance, proyek pembangunan tol yang akan dibuat melayang tersebut sudah tampak berbagai alat berat beraktivitas di tengah jalan Sunter-Kelapa Gading-Pulo Gebang.

Sayang, imbas pembangunan jalan tol tersebut memberi dampak negatif bagi pengguna jalan. Ruas jalan yang tadinya muat tiga mobil dalam satu jalur, saat ini hanya muat untuk dua mobil saja atau sekitar 5 meter.

Pasalnya pembangunan ruas tol tersebut berada di tengah jalan raya yang ditutup beton dan seng sebagai sekat proyek pengerjaan konstruksi.

Foto: Selfie Miftahul Jannah

Dari aktivitas tersebut jalanan tampak berdebu, kotor dan becek. Bahkan di beberapa titik jalan raya Kelapa Gading menuju Sunter, jalanan tampak rusak. Beberapa kendaraan baik mobil dan motor beberapa kali terkena jebakan jalan berlubang karena lubang tersebut tampak tergenang air berlumpur.

Baca juga: Sedang Dibangun, Begini Kondisi Proyek 6 Ruas Tol Dalam Kota DKI

Belum lagi ada bagian jalan yang terkelupas akibat genangan air sehingga membuat jalan rusak parah hal tersebut mengganggu para pengendara yang melintas.

Salah satu tukang ojek online yang kerap kali mengantar konsumennya ke daerah Mall Of Indonesia dan Kawasan Kelapa Gading Indra menjelaskan, jalur yang masuk proyek pembangunan enam ruas jalur tol dalam kota dari Sunter sampai Pulo Gebang memang baik- baik saja namun dari arah Pulo Gebang ke Sunter banyak mengalami kerusakan.

"Kalau jalan sebelah (Sunter -Pulo Gebang) masih bagus. Tapi kalau arah sebaliknya (Kelapa Gading Menuju Sunter) jadi rusak gini," kata dia kepada detikFinance, Selasa (13/1/2018).

Baca juga: Strategi Menghilangkan Jeratan 'Proyek Abadi' di Pantura

Selain jalanan rusak, trotoar di kawasan Kelapa Gading juga tampak berantakan. Beberapa pejalan kaki bahkan harus mempertaruhkan keselamatannya untuk berdempetan dengan pengendara motor di kawasan Kelapa Gading.

Jalur yang mengalami penyempitan membuat kepadatan kendaraan kerap terjadi di kawasan tersebut, hal tersebut membuat pejalan kaki dan pengendara motor di kawasan tersebut harus berhimpitan.

"Sebenarnya bisa jalan dalam teras bagian depan mall (jalur kendaraan mobil masuk mall), tapi kan keluar ke jalannya susah lagi. Ya takut tapi hati hati aja," kata salah satu pedagang air Ami di kawasan Mall Of Indonesia.

Foto: Selfie Miftahul Jannah

Sebagai informasi pengerjaan proyek 6 ruas tol dalam kota DKI Jakarta telah dimulai sejak Februari 2017 lalu akan dibuat melayang. Proyek ini dikerjakan oleh PT Jakarta Toll Road Development dengan masa konsesi selama 45 tahun.

Secara keseluruhan, keenam ruas tol tersebut dengan total panjang 69,77 km diperkirakan baru akan rampung pada tahun 2022 mendatang.

Pengerjaan proyek ini akan dimulai seluruhnya sebelum 2019. Pada tahap awal, pengerjaan dilakukan pada ruas Semanan-Sunter-Pulo Gebang, yang kemudian dibagi lagi pengerjaannya dalam beberapa seksi.

Pekerjaan tahap II dan III juga akan dimulai secara paralel dengan berlangsungnya pekerjaan pada tahap I. Ada pula jadwal rencana operasi 6 ruas tol dalam kota, seperti dikutip dari data BPJT yaitu pembangunan tahap I seluas 29,67 Km yang meliputi Semanan-Sunter sepanjang 20,23 km Juli 2018.

Foto: Selfie Miftahul Jannah

Kemudian Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 km pada Januari 2019. Kemudian pembangunan Tahap II sepanjang 22,25 km yang meliputi Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 km pada Januari 2021.

Kemudian Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 km pada Januari 2021. Kemudian tahap III sepanjanv 17,86 km. Kemudian akan dilanjutkan ke Ulujami-Tanah Abang sepanjang 8,70 km pada Juli 2022 kemudian dilanjutkan ke Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,16 km pada Juli 2022. (dna/dna)