"Kalau dulu orang teriak merdeka atau mati, maka hari ini teriak inovasi atau mati. Kalau tidak inovatif, Anda lewat. Jadi inovasi penting untuk tingkatkan daya saing bangsa," ungkapnya saat menghadiri sebuah acara di Jakarta, Rabu (14/3/2018).
Hanif mengungkap, jika industri tak berubah dengan mengikuti perkembangan zaman, bisa mengakibatkan beragam guncangan termasuk pada pemutusan hubungan kerja bahkan ketidakstabilan politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin dia bisa bersaing dan survive tapi konsekuensinya adalah PHK (pemutusan hubungan kerja) secara massif sehingga menimbulkan instabilitas di perusahaan bahkan instabilitas politik," sambungnya.
Hanif menambahkan, untuk mengantisipasi matinya sejumlah pekerjaan, pihaknya telah melakukan pemetaan, sektor pekerjaan mana saja yang akan tumbuh dan muncul. Ia menyarankan agar dunia usaha bergerak cepat dan berinovasi.
"Kami di Kemenaker menyiapkan pemetaan sektor pekerjaan yang akan tumbuh, dan menyusul, setelah pekerjaan berubah maka skill juga akan berubah. Saran saya pertimbangkan speed dan dunia usaha, inovasi," kata Hanif.
Selain itu ia juga mengajak generasi muda untuk bekerja keras dan berinovasi agar bisa bertahan di persiangan dunia kerja. Ia menambahkan dibutuhkan peran swasta dalam meningkatkan kapsitas sumber daya manusia melalui program pelatihan dan penyediaan pembelajaran jarak jauh berbasis aplikasi.
Hanif Dhakiri menghadiri konferensi bertaraf internasional yang bertajuk "Learning Innovation Summit 2018" hari ini. Konferensi yang digelar Ruangguru tersebut berfokus pada penggunaan teknologi untuk kegiatan belajar di sekolah dan korporasi. (ega/hns)











































