Lebih lanjut, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Israwadi mengatakan, proses konstruksi akan dilakukan pada April tahun ini.
"April. Selesai ini (lahan) langsung konstruksi," kata dia kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (16/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israwadi mengatakan, saat ini tengah berlangsung proses tender untuk memilih kontraktor Bandara Kulonprogo. Kontraktor tersebut melakukan pembangunan pada terminal, apron, landas pacu (runway), dan lain-lain. Israwadi mengatakan, sekitar 10 perusahaan mengikuti tender tersebut.
"(BUMN semua?) Iya, kita terbatas BUMN. Ini proyek ada Perpres, kita supaya cepat, termasuk sinergi BUMN juga. Proyek ini kan dilindungi oleh Perpres terutama percepatan lho," kata dia.
Meski tersisa setahun, dia mengatakan, perseroan akan bekerja keras untuk mencapai target tersebut.
"Artinya target yang ditetapkan pemerintah itu kan sudah ditetapkan dalam Perpres. Kami laksanakan semampu kami," tutur Israwadi.
Israwadi menambahkan Bandara Kulon Progo dibangun karena Bandara Adisutjipto sudah tak cukup menampung penumpang. Saat Bandara Adisutjipto berkapasitas 1,8 juta penumpang per tahun.
Sementara, tahun ini jumlah penumpang akan mencapai 7,8 juta.
"Bandara Yogyakarta eksisting sangat tidak layak. Itu kapasitas 1,8 juta, tapi tahun ini sudah sampai 7,8 juta. Jadi benar-benar nggak layak. Kalau di Bandara Yogyakarta Adisucipto nggak layak, ya harus dikembangkan diperluas fasilitasnya. Karena nggak layak secara kenyamanan, dan satu lagi apron dengan terminal terlalu dekat," jelas Israwadi (hns/hns)