Jakarta -
PT Waskita Karya (Persero) Tbk mendapat banyak sorotan belakangan ini. Sebab, beberapa proyeknya banyak terjadi insiden, mulai dari kecelakaan konstruksi pada proyek Tol Becakayu, hingga yang terbaru kecelakaan kerja di proyek Rusun Tingkat Tinggi Pasar Rumput yang digarap perusahaan.
Kementerian BUMN yang dikepalai Rini Soemarno pun berencana merombak jajaran direksi Waskita. Perombakan tersebut merupakan sanksi bagi Waskita yang dinilai lalai sebagai kontraktor sejumlah proyek hingga menyebabkan kecelakaan.
Rencana Rini untuk merombak direksi tersebut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh Kementerian PUPR. Sebelumnya pihak Komite Keselamatan Kerja (KKK) juga telah melalukan evaluasi terhadap Waskita, dari hasil evaluasi itu perombakan direksi dinilai menjadi sanksi yang paling tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, ada beberapa direksi yang bakal dirombak Rini. Berikut berita selengkapnya:
Rencananya Kementerian BUMN akan mencopot 4 anggota direksi emiten berkode saham WSKT itu. Langkah itu sebagai tindak lanjut dari terjadinya peristiwa kecelakaan kerja di proyek yang digarap Waskita.
"Enggak, cuma empat (dirombak). Nanti aja ini kan perusahaan publik," kata Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN, Ahmad Bambang di DPR, Rabu (21/3/2018) lalu.
Pencopotan keempat direksi Waskita Karya akan dilakukan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) awal April 2018 mendatang.
Ahmad Bambang mengatakan ada empat anggota direksi emiten berkode saham WSKT itu yang akan diganti. Dari empat anggota direksi tersebut, tiga di antaranya ialah Direktur Utama, Direktur SDM, dan Direktur Operasi.
"Untuk Waskita Karya karena terlalu besar skalanya yang terakhir sanksi perubahan manajemen karena TBK. Tapi betul, ada perubahan besar di Waskita namun dalam proses KKK atau fit and propper test karena perusahan TBK kami tidak sampaikan ada empat yaitu Direktur SDM, Direktur Utama, Direktur Operasi," kata Bambang saat rapat bersama DPR.
Dalam rapat tersebut, Bambang hanya menginformasikan tiga direksi Waskita yang akan dicopot. Untuk satu direksi lainnya belum disebutkan.
Namun dia mengatakan, khusus selain merombak empat direksi, Kementerian BUMN selaku pemegang saham perseroan juga akan menambah satu direksi, yaitu Direktur quality, health, safety & environment (QHSE). Bambang mengatakan semua sanksi tersebut telah sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh Menteri PUPR.
"Kementerian BUMN selaku pembina manajemen dan kinerja BUMN langsung menindaklanjuti rekomendasi Pak Menteri PUPR pada 9 Maret 2018. Sekarang juga sedang dalam proses dilakukan saat evaluasi dengan KKK bisa cepat yang paling penting menindaklanjuti komite KKK dan kedepannya seperti apa," kata dia.
Rencananya Kementerian BUMN akan mencopot empat anggota direksi emiten berkode saham WSKT itu, termasuk Direktur Utama yang saat ini dijabat oleh M. Choliq.
M. Choliq sendiri akan segera pensiun dalam waktu dekat. Choliq yang telah mengemban jabatan Direktur Utama Waskita Karya sejak 2008 itu akan berakhir masa jabatannya tahun ini.
Choliq sendiri dalam beberapa kesempatan mengaku tak masalah jika dicopot jabatannya saat ditanyakan mengenai potensi sanksi ini. Choliq bilang, jabatan direksi merupakan jabatan amanah yang diberikan oleh Kementerian BUMN.
"Jabatan direksi itu jabatan amanah. Kalau yang memberi amanah sudah mencabut ya kenapa? Ya kalau saya yang diganti juga enggak apa-apa, harus rela dong," kata Choliq beberapa waktu lalu.
Adapun pencopotan keempat direksi Waskita Karya akan dilakukan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 6 April 2018 mendatang.
Selain merombak empat direksi, Kementerian BUMN selaku pemegang saham perseroan juga akan menambah satu direksi, yaitu Direktur quality, health, safety & environment (QHSE).
"Ada tujuh nanti, yang baru dari luar," kata Ahmad Bambang.
Penambahan anggota direksi yang bertanggung jawab terhadap keselamatan tidak dilakukan di BUMN karya lainnya, tetapi hanya di Waskita.
Dengan adanya Direktur quality, health, safety & environment (QHSE) diharapkan kecelakaan kerja proyek konstruksi tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Ya semoga dampaknya makin bagus. Kalau nggak ada dampak buat apa, pokoknya budaya safety first-nya harus jalan," tutur pria yang biasa disapa AB itu.
Menteri BUMN Rini Soemarno angkat bicara tentang kecelakaan konstruksi yang melibatkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Menurut Rini, ada kelemahan pada Direktur Operasi emiten berkode saham WSKT itu.
"Waskita karena kita melihat banyak kelemahan terutama direktur operasi jadi kita akan melakukan perombakan yang cukup besar," kata Rini saat kunjungan ke Bandung Barat, Rabu (21/3/2018) lalu.
Oleh sebab itu, Rini akan merombak jajaran direksi Waskita. Empat direksi akan diganti, dan ada tambahan satu posisi dalam direksi yaitu Direktur quality, health, safety & environment.
Perombakan direksi akan dilaksanakan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) April. Dalam RUPS nanti akan diputuskan penambahan posisi Direktur quality, health, safety & environment.
"Di situ harus ada direktur yang tanggung jawab penuh untuk dia betul bertanggung jawab mengenai keamanan. Kalau untuk konstruksi lanjutan harus dilihat dulu. Nah sekarang ini di (BUMN) karya-karya akan kita masukkan satu direktur keselamatan konstruksi," jelasnya.
Rini menambahkan, perombakan direksi Waskita akan mengatasi kecelakaan konstruksi yang belakangan ini marak terjadi.
"Seharusnya bisa kita atasi salah satunya dengan memperbaiki dan memperkuat struktur organisasi sehingga kecelakaan-kecelakaan tidak terjadi lagi," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman