Minggu Depan, Luhut Lapor Evaluasi Kereta Cepat JKT-BDG ke Jokowi

Minggu Depan, Luhut Lapor Evaluasi Kereta Cepat JKT-BDG ke Jokowi

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 23 Mar 2018 18:38 WIB
Foto: (Usman Hadi/detikTravel)
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan minggu depan akan mencari waktu untuk memaparkan hasil evaluasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG). Yang bakal dipaparkan oleh Luhut soal hasil evaluasi tersebut salah satunya mengenai peluang perpanjangan jarak pembangunan sampai ke Yogyakarta dan Solo.

"Kalau Jakarta-Bandung tadi saya lapor, Kita akan paparan ke Presiden anytime next week," kata Luhut di Komplek Istana, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Mengenai waktu pastinya, Luhut mengungkapkan menunggu jadwal kosong Presiden Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti tergantung jadwalnya beliau," jelas dia.



Mengenai progres pembangunan, belum lama ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengecek langsung proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di kawasan Walini, Desa Kanangasari, Cikalong Wetan, Bandung Barat.

Sejauh ini, pembangunan yang terlihat seperti kondisi lokasi pembangunan berupa tanah merah yang sebagian dialas oleh batu kerikil. Di area ini nanti sejumlah sarana dan prasarana penunjang akan dibangun.

Sejumlah kendaraan alat berat juga ada di sekitar area proyek, menunggu untuk dioperasikan. Ada beragam kendaraan alat berat yang terpampang dengan fungsi yang bermacam-macam.

Di bagian lain terlihat sedang ada pekerjaan terowongan atau biasa disebut tunnel. Sejumlah pekerja di sana tampak mengoperasikan kendaraan alat berat tersebut.

Pembangunan terowongan sendiri ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan.

"Di belakang anda adalah terowongan yang sudah dimulai, ini diharapkan dua tahun dari sekarang untuk terowongan ini bisa selesai. Dari terowongan ini di depan nantinya menjadi stasiun utama kereta cepat yang ada di kota Walini yang nantinya tidak terlalu jauh dari stasiun kereta api biasa, yaitu Maswati," kata Rini beberapa waktu lalu.

(eds/eds)

Hide Ads