Jualan Burger Sushi, Pria Ini Raup Omzet hingga Rp 200 Juta/Bulan

Jualan Burger Sushi, Pria Ini Raup Omzet hingga Rp 200 Juta/Bulan

Fadhly F Rachman - detikFinance
Sabtu, 24 Mar 2018 09:05 WIB
Foto: Dok. burgushi.id
Jakarta - Ide dalam menjalankan suatu bisnis bisa didapat dari mana saja. Seperti yang dilakukan oleh Wilson Tjandra dalam menjalankan bisnisnya, yakni Burgushi.

Karena kesukaannya dengan Sushi dan Burger, Wilson kemudian mencoba berinovasi dengan menggabungkan kedua jenis kuliner berbeda tersebut, menjadi satu konsep makanan unik yang dinamakan burgushi. Dia pun membuka bisnis kuliner dari sana.

"Awal mulanya, Burgushi itu berawal memang kesukaan saya pribadi dari sisi produk senang dengan sushi dan burger. Dan saya pikir bagaimana untuk membuat bisnis FnB dalam bentuk restoran dan saya mau menggabungkan dua itu. Dan belum ada kan konsep itu," kata Wilson kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (23/3/2018) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Burgushi alias burger sushiBurgushi alias burger sushi Foto: Dok. burgushi.id

Menurutnya, konsep bisnis yang menggabungkan dua jenis kuliner ini bisa menarik perhatian konsumen. Hal itu terbukti, dalam waktu hanya sekitar satu tahun, Wilson sudah bisa meraup omzet hingga Rp 200 juta/bulan.

"Karena Saya melihat peminat burger dan peminat sushi itu banyak banget," kata dia.

Dirinya bercerita bagaimana dirinya memulai bisnis tersebut pada Februari 2017. Saat itu, Wilson mengaku menjalankan bisnis bersama dua rekannya dengan modal di bawah Rp 50 juta.

"Kita buka kios foodcourt di PHX Grogol, habis itu kita bazar to bazar. Tapi waktu itu kami melihat belum maksimal, atmosfernya belum dapat," jelasnya.


Burgushi alias burger sushiBurgushi alias burger sushi Foto: Dok. burgushi.id

Kemudian karena beberapa hal, Wilson mengaku akhirnya menjalankan bisnis Burgushi sendirian. Kedua rekannya tidak melanjutkan bisnis tersebut. Wilson pun seorang diri berani memberanikan untuk membuka restoran Burgushi sendiri di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan.

"Walau tak terlalu besar tempatnya, tapi kami menyediakan restoran. Jadi saya menyediakan tempat yang nyaman, restoran yang simpel, semua bisa makan dengan nyaman di sana," katanya.

Wilson yang baru lulus kuliah Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) tahun lalu tersebut memang mengaku lebih memilih untuk berbisnis dibanding bekerja kantoran. Walau tak punya background kuliner, namun dirinya tetap berani membuka bisnis Burgushi tersebut.

Burgushi alias burger sushiBurgushi alias burger sushi Foto: Dok. burgushi.id

"Dulu saya pernah magang tiga bulan, saya kurang merasa nyaman dalam suatu keadaan, dan saya pikir saya orang yang susah di atur jadi kurang suka dalam siklus pekerjaan," jelasnya.

Dalam menjalankan bisnisnya, Wilson pun mengaku mendapatkan sejumlah tantangan, terutama dengan modal di bawah Rp 50 juta yang menurutnya kecil. Perlu inovasi dan kreatifitas agar produk Burgushi diminati oleh masyarakat.

Tak hanya itu, pemasaran Wilson gerakan melalui media sosial instagram yang dinilainya bisa banyak menarik konsumen. Selain itu, harga produknya yang berkisar Rp 30-40 ribu dinilai dapat menjangkau berbagai kalangan masyarakat.

"Saya all in di instagram, karena zaman sekarang juga semua orang sudah banyak sekali yang bermain instagram, menggunakan media sosial," katanya.

Burgushi alias burger sushiBurgushi alias burger sushi Foto: Dok. burgushi.id

Karena niat dan usahanya tersebut, Wilson mengatakan saat ini sudah memiliki enam orang pegawai. Selain itu, produk Burgushi Wilson dapat laku terjual hingga 150-200 setiap harinya, dengan omzet hingga Rp 200 juta per bulan. Untuk ke depan, Wilson berencana untuk mengembangkan ranah bisnisnya dengan membuka cabang di beberapa tempat.

"Kita sampai Rp 200 juta per bulan. Sekarang sudah punya sekitar enam karyawan. Ke depannya saya mau rencana untuk membuka cabang lagi di beberapa tempat, masih di daerah Jakarta, itu rencananya akhir tahun lah," tuturnya. (fdl/fdl)

Hide Ads