"Tentu keluhan ini harus segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah. Kita tahu, pemerintah menggenjot pembangunan jalan tol agar distribusi menjadi lebih mudah dan murah, dan harga barang menjadi murah diterima konsumen. Namun ini menjadi ironi tatkala tarif tol malah mahal," kritis Taufik di Jakarta, Sabtu (24/3/2018).
Taufik menilai, jika tarif tol mahal, tentu menjadi hal yang dilematis bagi industri komersial. Karena, dengan biaya logistik yang bengkak, antara menaikkan harga produk atau menurunkan margin keuntungan. Presiden pun diminta bijak dalam melihat kondisi dilematis yang dihadapi industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Presiden Jokowi angkat bicara tentang rencana penurunan tarif tol. Menurut Jokowi dia memang meminta tarif tol turun, terutama untuk angkutan logistik. Namun Jokowi belum bisa memastikan berapa persen tarif tol tersebut turun. Yang jelas, dia ingin tarif tol untuk angkutan logistik bisa turun lebih dari 10%. Dia menyebut kisaran penurunan tarif tersebut antara 20-30%.
Diketahui, tarif tol di Indonesia lebih tinggi dibanding dengan negara lainnya, khususnya dibanding negara-negara di ASEAN. Tarif tol di Singapura diketahui Rp 777,94 per km, Vietnam Rp 1.217,50 per km, Malaysia Rp 492,5 per km, dan Thailand Rp 440 per km.
Tidak hanya di ASEAN, ternyata tarif tol Indonesia juga masih lebih mahal dibandingkan dengan China yang hanya Rp 961,52 per km. Rata-rata tarif tol kendaraan golongan I di Indonesia adalah Rp 1.300 per km. (ega/fdl)