Kini dari BSD ke Bandara Soetta Cukup Lewat 3 Gerbang Tol

Kini dari BSD ke Bandara Soetta Cukup Lewat 3 Gerbang Tol

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Minggu, 25 Mar 2018 08:51 WIB
Kini dari BSD ke Bandara Soetta Cukup Lewat 3 Gerbang Tol
Foto: Puti Aini Yasmin
Jakarta - Kini perjalanan dari Bumi Serpong Damai (BSD) ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta) melalui jalan tol akan menjadi lebih singkat. Pasalnya, pengguna tol hanya perlu berhenti di Gerbang Tol (GT) sebanyak tiga kali.

Hal ini merupakan dampak dari dialihkannya transaksi di GT Kayu Besar yang merupakan rencana dari Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk mengintegrasi jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).

AVP Corporate Communications PT Jasa Marga Heru Santoso mengatakan pada dasarnya perjalanan dari BSD ke Soetta memerlukan pemberhentian di GT sebanyak empat kali. Sebab rute tersebut perlu melewati GT Kamal 3, Kayu Besar, Meruya dan Pondok Ranji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya orang BSD dari Cengkareng ke BSD biasanya 4 kali berhenti, yaitu di Kamal 3, Kayu Besar, Meruya dan Pondok Ranji," katanya di Gerbang Tol Kamal 1, Jakarta, Sabtu (23/3/2018).

Lantas, dengan ditiadakannya transaksi pada GT Kayu Besar, maka pemberhentian di GT berkurang satu kali. Sebab, mulai hari ini transaksi pada GT Kayu Besar dialihkan ke GT Kamal 1, Kamal 3, dan Kamal Utama.

Maka dari itu, kendaraan dari Soetta menuju BSD hanya perlu berhenti sebanyak tiga kali, yaitu di GT Kamal 3, Meruya dan Pondok Ranji. Pemberhentian itu pun berlaku juga untuk arah sebaliknya.

"Sekarang transaksi di Kayu Besar pindah ke Kamal 3. Jadi cuma tiga kali transaksi," ungkapnya.

Sebagai informasi, pengalihan transaksi GT Kayu Besar ini telah dilaksanakan pada 24 Maret pukul 06.00 WIB. Lantas dirangkum detikFinance, berikut fakta mengenai pengalihan transaksi GT Kayu Besar:
P

engalihan transaksi di GT Kayu Besar merupakan tahapan pertama dari rencana integrasi tol JORR. Transaksi pun dialihkan ke beberapa GT, seperti Kamal 1, Kamal 3 dan Kamal Utamax

Berdasarkan pantauan detikFinance dari GT Kamal 1, pengalihan transaksi tersebut telah dilaksanakan sejak pukul 06.00 WIB, Sabtu ini. Dalam pengalihan pertama ini, tampak tidak tidak ada antrean panjang yang terjadi di lokasi gerbang tol.

Di lokasi itu GT itu juga sudah terpasang spanduk informasi untuk pengendara yang melintas, terkait pemberitahuan pengalihan transaksi tersebut.

"Mulai 24 Maret Pukul 06.00 WIB Akan Dilakukan Penggabungan Transaksi JORR W1 dan Prof Dr Ir Soedijatmo pada GT Kamal 1 dan GT Kamal 3," tulis informasi tersebut di GT Kamal 1.

Sementara itu, AVP Corporate Communications PT Jasa Marga Heru Santoso menjelaskan per 24 Maret pukul 06.00 WIB ini telah dilakukan pengalihan tarif. Artinya, seluruh tarif tersebut menjadi disatukan.

"Mulai hari ini jam 6 pagi tidak ada transaksi di Tol Kayu Besar. Pembayaran digabungkan. Misalnya saja dari arah Cengkareng saja di Kamal 3 bayar Rp 7.000 lalu di Kayu Besar bayar lagi Rp 9.500 sekarang di Kamal 3 saja bayar Rp 16.500," jelasnya.

Peniadaan transaksi di GT Kayu Besar membuat perubahan aturan pada beberapa jalur, misalnya pada GT Kamal 1. Di GT Kamal 1 terdapat dua jalur yang dipisahkan akibat pengalihan transaksi tersebut.

Dua jalur tersebut, yaitu keluar tol Kamal dan masuk tol Lingkar Luar Barat. Pasalnya sebelumnya pengendara baru keluar dari tol di GT Kayu Besar.

Berdasarkan pantauan detikFinance, terlihat ada beberapa kendaraan yang tampak berhenti di depan palang informasi tersebut untuk memilih jalur yang sesuai. Jalur yang dipisahkan tersebut dipasangi beton.

AVP Corporate Communications PT Jasa Marga Heru Santoso mengatakan memang pada dasarnya masih ada beberapa pengguna jalan tol yang terlihat bingung. Hal itu karena adanya pengaturan jalur baru di lokasi tersebut.

"Kalau kalian perhatikan ada beberapa pengendara yang masih bingung," ucap Heru.

Maka dari itu, pihaknya pun menugaskan beberapa petugas dan juga rambu-rambu untuk mengatur para pengendara yang bingung. Sebab aturan tersebut baru berlaku pada hari ini.

"Kita juga memberikan rambu-rambu dan beberapa petugas jadi bisa membantu pengendara untuk mengerti ada perubahan mulai hari ini," tuturnya.

GT Kayu Besar selalu dinilai sebagai salah satu titik kemacetan. Namun transaksi di GT tersebut telah dialihkan sehingga diperkirakan bisa mengurangi kemacetan hingga 10%.

Kepala Bagian Humas JLB Ucu Suherman menjelaskan selama ini GT Kayu Besar menjadi salah satu titik kemacetan. Pasalnya, gerbang tol tersebut melayani kendaraan dari tiga arah yang berbeda.

"Kemacetan di Kayu Besar terjadi karena lalu lintas datang dari tiga arah Bandara, Pantai Indah Kapuk (PIK), Pluit terkumpul satu di Kayu Besar," katanya.

Dirinya mengatakan dengan adanya pengalihan transaksi ke tiga GT lain, maka dapat membantu menurunkan tingkat kemacetan hingga 10%. Sebab saat ini baru tahap pertama dari integrasi tol JORR.

"Diperkirakan untuk saat ini karena saat ini baru memindahkan transaksi, penambahan kapasitasnya berupa mobile rider jadi paling diprediksi baru 10% mengurangi antrean," katanya.

"Ini baru hari perdana ya tapi prediksi setelah ada integrasi diharapkan akan 50:50 karena mengingat ini hari pertama belum memprediksi tapi setelahnya akan kelihatan. Tapi sebagai gambaran umum kita yakinkan Kayu Besar tidak ada antrean," jelasnya.

Sementara itu, AVP Toll Collection Management Hendri Taufik menjelaskan kemacetan yang biasa terjadi di GT Kayu Besar bisa mencapai 1,5 km panjangnya. Kemacetan tersebut biasa terjadi di jam 17.00 WIB hingga 19.00 WIB. Dengan dihilangkannya transaksi pada GT Kayu Besar, kemacetan tidak akan terjadi hingga sepanjang itu.

"Jadi macetnya sekitar 1,5 km panjangnya itu saat pick hour, sore ya jam 5 sampai jam 7," terangnya.


Transaksi pada Gerbang Tol (GT) Kayu Besar dihapus dan dialihkan ke GT yang lain, yakni GT Kamal 1, Kamal 3 dan Kamal Utama. Lantas, berapa tarif tol pada tiga GT tersebut?

AVP Corporate Communications PT Jasa Marga Heru Santoso menjelaskan untuk GT Kamal 1, pengendara golongan 1 harus merogoh kocek sebesar Rp 16.500. Jumlah tersebut merupakan penggabungan dari transaksi GT Kayu Besar yang dialihkan.

Ia merinci, pada dasarnya tarif tol GT Kamal 1 sebesar Rp 7.000 kemudian ditambah tarif GT Kayu Besar Rp 9.500, maka totalnya menjadi Rp 16.500.

"Pertama arah Pluit itu cukup satu kali transaksi di Kamal 1 dengan tarif gabungan untuk W1 Rp 9.500 dan Soedijatmo Rp 7.000, sehingga membayar di Kamal 1 Rp 16.500. Nanti pada saat melewati Kayu Besar tidak perlu berhenti lagi," ungkapnya.

Kemudian, untuk GT Kamal 3 tarif yang berlaku juga sama dengan GT Kamal 1, yaitu Rp 7.000 dengan tambahan tarif GT Kayu Besar Rp 9.500, totalnya menjadi Rp 16.500.

"Pemakai jalan dari arah bandara menuju W1 tadinya melakukan transaksi di Kamal 3 dan Kayu Besar saat ini bisa melakukan hanya 1 kali transaksi yaitu di Kamal 3 dengan tarif Rp 16.500," sambungnya.

Kemudian, untuk pengendara dari arah Pantai Indak Kapuk (PIK) yang biasanya melakukan transaksi di GT Kayu Besar akan dipindahkan ke GT Kamal Utama dengan biaya yang sama, yakni Rp 9.500.

Pengalihan transaksi dari Tol (GT) Kayu Besar ke beberapa GT lainnya bisa mengurangi biaya logistik. Bahkan pengurangan biaya logistik tersebut mencapai 15%.

Kepala Humas PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) Ucu Suherman mengatakan pengalihan transaksi GT Kayu Besar bisa berdampak bagi biaya logistik. Sebab, dengan tidak digunakannya GT Kayu Besar maka lalu lintas tol akan menjadi lebih lancar.

"Iya kalau dari sisi logistik. Soalnya dari maintenance kendaraan dari biaya bahan bakar kalau semua sudah lancar kan titik spot kendaraan kepadatan itu pasti bisa mengurangi biaya-biaya dari kendaraan," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menilai penurunan biaya logistik tersebut bisa mencapai 15%. Hal itu berdasarkan perhitungan biaya kendaraan seperti penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kalau dari nilai BBM kan bisa berkurang jadinya jadi kira-kira 10%-15%," jelasnya.

Transaksi Gerbang Tol (GT) Kayu Besar telah dialihkan ke tiga GT lainnya. Artinya GT Kayu Besar itu sudah tak beroperasi lagi dan akan segera dibongkar.

Kepala Hubungan Masyarakat PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) Ucu Suherman mengatakan pembongkaran GT Kayu Besar akan dilakukan pada awal April 2018. Pembongkaran GT Kayu Besar ini merupakan bentuk layanan kepada para pengguna jalan tol.

"(Untuk) Pengguna jalan bagaimana memberi service, jadi langkah awal pembongkaran tahap awal akan kita lakukan minggu-minggu pertama di bulan April," jelasnya.

Ucu juga menjelaskan bahwa pembongkaran tersebut diperkirakan bakal memakan waktu hingga tiga bulan lamanya. Sebab, kata Ucu, GT Kayu Besar terbagi menjadi dua hingga memakan proses yang panjang.

"Perkiraan (lamanya) kisaran 2-3 bulan. Soalnya di situ ada Kayu Besar 1 itu 4 gardu dan Kayu Besar 2 itu 3 gardu," imbuhnya.

Hide Ads