Lantik 6 Pejabat, Jonan: Ini Atas Dasar Kompetensi

Lantik 6 Pejabat, Jonan: Ini Atas Dasar Kompetensi

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 28 Mar 2018 11:37 WIB
Foto: Trio Hamdani
Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah melantik pejabat pimpinan tinggi di lingkungan Kementerian ESDM dan pejabat lainnya di lingkungan SKK Migas. Jonan berpesan kepada para pejabat yang dilantik untuk memberikan kinerja positif.

"Pertama saya terima kasih kepada saudara yang sudah dilantik melalui Keputusan Presiden. Ini setiap kali ada regenerasi saya harap ini atas dasar kompetensi," kata Jonan memberi sambutan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).


Jonan pun memberi wejangan bagi pejabat yang pindah rumah, alias dari Kementerian ESDM ke SKK Migas. Yang dimaksud adalah Tunggal yang sebelumnya menjabat Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM, menduduki jabatan baru menjadi Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Tunggal pindah ke SKK Migas. Ini dunia beda. Cuma itu aja, lingkungan juga beda. Saya minta Pak Tunggal juga bisa jadi penghubung yang baik antara SKK Migas dengan Direktorat Jenderal Migas," ujar Jonan.

Ada juga pejabat migrasi dari SKK Migas ke Kementerian ESDM. Djoko Siswanto sebelumnya Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, kini menjabat Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM.

"Pak Siswanto pulang sebelumnya di SKK Migas," ujar Jonan.


Jonan dalam paparannya lebih menekankan kinerja SKK Migas. Menurutnya institusi tersebut kini masih perlu berbenah. Pasalnya, segala aturan dan perizinan di sana masih sulit sehingga menghambat investasi.

"SKK Migas menurut saya kerjaannya agak pelan. Saya kalau baca e-mail pak Amin (Kepala SKK Migas) selalu ada tag line kerja lebih cepat, lebih efisien. Ini menurut saya sih kurang cepat ya. Memang dari proses di sini juga kurang cepat. Jadi ini Pak Presiden (Joko Widodo) juga sudah minta peraturan disederhanakan, kalau bisa disederhanakan lagi," ujarnya.

"Bikin cepat, simpel asal governance-nya terjaga. Disimplifikasi lah, jangan malah membuat kita terjebak aturan sendiri," tambah Jonan. (ara/ara)

Hide Ads