Perry Warjiyo Jalani Fit and Proper Test di DPR

Perry Warjiyo Jalani Fit and Proper Test di DPR

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 28 Mar 2018 11:47 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Calon Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo hari ini menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi XI DPR RI.

Perry merupakan calon tunggal Gubernur BI yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Gubernur BI saat ini Agus Martowardojo yang habis masa jabatan pada Mei mendatang. Jika terpilih, Perry akan menjabat pada periode 2018-2023.

Perry tiba di gedung DPR pukul 09.35 WIB mengenakan batik cokelat lengan panjang dan celana hitam. Dalam uji kelayakan ini Perry akan menyampaikan visi misi terkait pencalonannya sebagai Gubernur bank sentral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Rapat dimulai pukul 10.43 WIB dipimpin oleh Ketua Komisi XI Melchias Marcus Mekeng dan dihadiri oleh 16 anggota Komisi XI.

"Pak Perry sudah berdoa dalam hati?," tanya Melchias kepada Perry.

"Sudah, sudah," ujar Perry sambil tertawa kecil.

"Sudah ditandatangani kehadiran 15 anggota 8 fraksi izinkan kami buka rapat dengar pendapat umum Komisi XI DPR RI dan dibuka untuk umum," ujar Melchias.


Dia menjelaskan sesuai surat dari Presiden dan rapat konsultasi pengganti memutuskan pembahasan terhadap Gubernur BI dilakukan Komisi XI DPR RI.

"Pak Perry waktu yang diberikan untuk paparan visi misi selama 30 menit sisanya 70 menit ini untuk pendalaman. Bapak bersedia dicalonkan jadi Gubernur BI, jangan sampai kalau sudah fit and proper bapak tidak setuju," imbuh dia.

Perry mengangguk sambil tersenyum. Perry diangkat sebagai Deputi Gubernur berdasarkan keputusan Presiden 28/P tahun 2013 dan secara resmi memulai jabatannya sejak 15 April 2013 untuk masa jabatan 2013-2018.

Sebelumnya Perry menduduki posisi Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di BI.

Karir Perry di BI dimulai sejak 1984 khususnya area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta kepala Biro Gubernur. (ara/ara)

Hide Ads