Frekuensi KRL Dikurangi, Stasiun Duri Penuh Sesak

Frekuensi KRL Dikurangi, Stasiun Duri Penuh Sesak

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 02 Apr 2018 14:50 WIB
Penumpang Berdesakan di Stasiun Duri (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)
Jakarta - Sudah tiga stasiun dilewatinya, namun mulut Ibnu tak henti-hentinya menggerutu. Bersama istri dan anaknya, dia tengah dalam perjalanan KRL menuju Jakarta Kota. Sesekali berbincang dengan komuter lainnya di dalam kereta, dia tak habis-habisnya mengeluhkan lamanya waktu tunggu KRL lintas Duri-Tangerang.

Ibnu naik dari Stasiun Batuceper pada Minggu pagi (1/4/2018). Dia mengaku sudah menunggu datangnya kereta hampir selama 30 menit. Padahal sebelumnya, masa tunggu KRL di rute tersebut rata-rata setiap 15-20 menit. Hatinya makin dongkol, saat KRL tak kunjung, namun yang lewat justru kereta bandara.

"Katanya karena kereta bandara. Dulu nunggu 15 menit sampai 20 menit. Sekarang 30 menit. Jadi lama nunggu kereta akhir-akhir ini sejak ada kereta bandara," keluh Ibnu kepada detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu menurutnya, akibat waktu tunggu KRL yang semakin panjang, membuat penumpang kereta komuter lintas tersebut semakin menumpuk. Konsekuensinya, dia harus semakin berdesak-desakkan di dalam KRL.

"Ini hari Minggu sudah padat begini. Coba bayangkan saja kalau pas jam sibuk. Kereta lama nunggu, orangnya jadi banyak. Padahal kalau lihat kereta bandara kosong melompong," ucap Ibnu.

Setali tiga, Surya Rianto mengaku merasakan hal yang sama. Sejak bekerja di Jakarta di kawasan Karet tahun 2013, dia mengaku lebih suka naik KRL ketimbang menggunakan kendaraan pribadi dari rumahnya di Tangerang.

"Saya mulai rajin naik kereta listrik alias commuterline sejak 2013. Naik commuterline pun jadi andalan saya untuk mengarungi ibukota. Sebelumnya, saya lebih suka naik Transjakarta atau motor," ungkap Surya.

[Gambas:Video 20detik]


"Pada 2017, sekitar pertengahan tahun kalau enggak salah, terjadi perubahan jadwal kereta tangerang-duri. Rentang kereta diperlama dari 15 menit menjadi 30 menit. Apakah layak kepentingan masyarakat banyak lewat kereta listrik harus dikorbankan demi kereta kosong," tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengakui adanya penyesuaian layanan untuk mendukung Program Strategi Nasional yaitu Kereta Bandara. Vice President Corporate Communication PT KCI Eva Chairunisa menjelaskan, pihaknya melakukan penyesuaian jadwal KRL.

"Jumlah perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang PP akan dikembalikan sesuai Gapeka 2017 yang diberlakukan oleh pemerintah, yaitu 80 perjalanan KRL per hari, dari sebelumnya 90 perjalanan per hari," kata dia kepada detikFinance, Senin (2/4/2018). (idr/dna)

Hide Ads