Rini bersama 50 Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Kedawung, memanen sebanyak 32 ton padi di atas area seluas 4 Hektar (ha). Setiap hektarnya menghasilkan gabah kering mencapai 8 ton, Jumat (6/4/2018).
"Setelah panen langsung diserap oleh BUMN. Kita turun langsung menyerap gabah petani. Ini sebagai upaya agar petani mendapatkan harga gabah yang baik. Per kilogram kita beli Rp 4.400. Dengan begitu, petani bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dan bisa menikmati hasil. Sehingga pada akhirnya bisa memberi kesejahteraan bagi petani dan keluarganya," kata Rini usai dialog dengan sejumlah petani, Jumat (6/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mendapatkan jaminan penyerapan hasil panen, para petani ini juga mendapat pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sebesar Rp 9 juta per hektar.
Sebagai informasi, di Jawa Timur total gabah Petani yang terserap lewat program Serap Gabah ini sudah mencapai 700 ton.
"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani," kata Rini.
Program ini mengutamakan pembelian gabah pada harga pasar untuk para petani yang telah menjadi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI dan pemegang Kartu Tani BNI.
"Kartu Tani itu inisiatif Kementerian BUMN tujuannya sebagai sarana pemantau yang dapat menunjukkan lokasi panen dalam rangka penyerapan gabah. Sekaligus juga menjadi alat pemberian KUR untuk musim tanam berikutnya," terang Rini.
Corporate Secretary BNI 46, Kiryanto mengatakan, jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan kepada petani di Jawa Timur mencapai 870.628 kartu.
"Program Sergab ini juga akan mengamankan kualitas kredit petani debitur KUR BNI. Hingga Maret 2018, di Jawa Timur, Bank BNI telah menyalurkan KUR kepada 9307 debitur dengan nilai total sebesar Rp 806,75 Miliar," jelas Kiryanto. (hns/hns)