Nantinya, masyarakat akan bisa membeli surat berharga dengan minimum Rp 1 juta dan maksimum Rp 3 miliar di bank atau fintech yang sudah ditunjuk oleh Kementerian.
Penerbitan SBN ritel ini sebenarnya sama dengan SBN yang biasanya dibeli oleh korporasi atau negara-negara lain. Namun, SBN ritel yang dibeli oleh masyarakat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa saja keuntungan jika RI menarik utang dari rakyatnya sendiri?
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan dengan penerbitan SBN ritel ini keuntungannya adalah membuat stabilitas keuangan dan kurs rupiah menjadi lebih stabil.
Pasalnya, uang yang digunakan untuk bertransaksi jual beli ini hanya menggunakan rupiah yang tidak perlu dikonversi dari mata uang lain.
"Rupiah bisa lebih stabil dengan penerbitan SBN ini," kata Bhima saat dihubungi detikFinance, Jumat (6/4/2018).
Dia menjelaskan, jika mata uang lebih stabil maka Indonesia tidak perlu khawatir ekonomi akan terguncang akibat kondisi global yang tidak pasti. Hal tersebut akan mengurangi efek tekanan ke ekonomi dan sistem keuangan di Indonesia.
"Ekonomi Indonesia akan lebih tahan dari guncangan ekonomi global. Misalnya, selama ini jika Fed rate naik, geopolitik kurang stabil dan membuat investor asing menjual (net sales) surat utang. Nah ini bisa melemahkan kurs rupiah," ujarnya.
Baca juga: Untung Nggak Sih Beli Surat Utang Negara? |
Rencananya SBN Ritel Online atau SBR003 akan diterbitkan dengan minimum pemesanan Rp 1 juta dan maksimum Rp 3 miliar dengan jangka waktu dua tahun.
Pengumuman dan pendaftaran pembelian SBR003 ini dilakukan sejak 4-10 April. Kemudian untuk evaluasi SBN Ritel online sampai kickoff meeting mulai dari 11-30 April 2018. Kemudian pada 9 Mei dilakukan penetapan kupon, pad 14-25 Mei masa penawaran, pada 28 Mei penjatahan dan 31 Mei settlement. (dna/dna)