Salah seorang driver Go-Jek bernama Handoko mengungkapkan selama ini tarif yang dipatok oleh aplikator masih dinilai rendah. Terlebih, kata Handoko, untuk mendapatkan penumpang saat ini menjadi lebih sulit.
"Kalau dibilang susah si ya emang bener susah, karena kan kebanyakan driver," katanya saat berbincang dengan detikFinance, Jakarta, Sabtu (7/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, kata dia, performa yang rendah atau turun tak serta merta kesalahan dari driver ojol. Sebab beberapa hal teknis juga membuat performa si pengemudi juga berkurang.
"Kalau aplikasi misalnya lagi hang, error, itu kita nggak bisa buka aplikasi, bukannya kita nggak mau ambil penumpang. Tapi emang nggak bisa dibuka, akhirnya kan dicancel, performa jadi turun," katanya.
Oleh sebab itu dia berharap agar rencana kenaikan tarif bisa benar-benar terealisasi. Hal itu agar bisa lebih mensejahterakan para driver ojol.
"Kalau naik perkilonya jadi Rp 2.500, tadinya mah Rp 1.000 untuk 5 km ke bawah, kalau 5 km ke bawah 1.500. Ya semoga saja beneran naik," tuturnya.