Project Engineering Manager Proyek Mampang Kuningan PT Adhi Karya Achmad Nuruddin Zain menjelaskan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan tahap akhir dari pengujian saluran drainase.
Proyek yang dibangun sepanjang 885 meter dan lebar 16-21 meter ini muat akan 2 jalur dan 4 lajur yang masing masing bisa membuat 2 mobil di setiap jalur. Proyek ini dikebut dalam durasi dua bulan dengan penambahan 300 orang tenaga kerja yang dibayar harian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya underpass ini nantinya pengguna jalan dari arah Mampang menuju Kuningan akan lebih leluasa melintas karena tak terkena lampu merah. Sebelumnya, pengguna jalan harus berhenti setidaknya dua kali karena harus menanti lampu merah di dua titik yakni di Mampang Prapatan dan di Perempatan Kuningan.
"Bisa menghindari lampu merah atau bisa dibilang pengendara bisa menghindari posisi simpang sebidang. Tadinya kan semua bertumpuk di atas sekarang bisa lewat jalur bawah. Itu juga mengurangi volume lalu lintas di atas," kata dia.
Dari pantauan detikFinance, Underpass Mampang Kuningan sudah rapih secara konstruksi, beberapa pekerja tengah merapikan sampah-sampah bekas karung semen di bagian dalam underpass. Beberapa alat berat seperti eskavator dan truk juga sudah tidak ada di lokasi proyek. Hanya ada beberapa mobil bak terbuka yang hilir mudik membawa sampah besi dan karung semen bekas proyek konstruksi.
Dalam proses pengerjaannya Achmad menjelaskan, beberapa hambatan kerap terjadi selama masa pembangunan proyek underpass Mampang - Kuningan beberapa diantaranya yaitu adanya keterlambatan relokasi pipa dari Perusahaan Gas Negara (PGN).
"Harusnya PGN itu beresnya tanggal 18 November 2017 tapi batu selesai itu sekitar tanggal 20 Januari 2018. Cuma secara relokasi mereka sudah selesai di awal Desember," kata dia.
Seperti diketahui, proyek ini menelan biaya sekitar Rp 183 miliar. Poyek underpass Mampang Kuningan yang memulai pengerjaannya pada November 2016, dan selesai pada April 2018. (dna/dna)