Deretan Saham Gocap yang Masih Ramai Diperdagangkan

Deretan Saham Gocap yang Masih Ramai Diperdagangkan

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 10 Apr 2018 12:33 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Tahun ini sudah ada 4 saham yang telah keluar dari kelompok saham dengan harga terendah Rp 50 alias gocap. Menurut data perdagangan BEI hingga 9 April 2018 masih ada sekitar 31 saham di zona gocap.

Melansir data BEI, Selasa (10/4/2018), dari jumlah saham gocap yang ada saat ini sekitar 7 saham dalam kondisi di suspensi. Itu artinya masih ada 24 saham gocap yang masih bisa ditransaksikan.

Dari 24 saham gocap tersebut, saham yang paling aktif diperdagangkan di antaranya saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA). Meski masih di level gocap, kemarin saham DEWA ditransaksikan sebanyak 73,33 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 3,66 miliar. Frekuensi transaksinya mencapai 935 kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di urutan kedua ada saham PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI). Kemarin saham perusahaan yang ingin menggarap LRT Jabodetabek ini ditransaksikan sebanyak 707.100 lembar saham dengan nilai Rp 35,3 juta dalam frekuensi perdagangkan 15 kali

Kemudian ada saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), saham ini kemarin ditransaksikan sebanyak 671.900 lembar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 33,59 juta dalam frekuensi 75 kali.

Untuk tahun ini setidaknya sudah ada 4 saham yang bangkit dari zona gocap yakni PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), PT Mahaka Media Tbk (ABBA), PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) dan PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL). Keempat saham itu di akhir 2017 masih berlabel gocap, namun kini harganya sudah melambung.

Kenaikan tertinggi ditorehkan oleh saham TAXI. Hingga penutupan perdagangan kemarin 9 April 2018, saham TAXI sudah berada di level Rp 178. Itu artinya saham TAXI sudah menguat 256% dari awal tahun.


Lalu saham BBRM pada perdagangan kemaren tercatat sudah berada di level Rp 105. Itu artinya saham BBRM sudah menguat 110% dari awal tahun.

Sementara saham ABBA pada perdagangan kemarin sudah bertengger di level Rp 93. Itu artinya saham ini sudah menguat 86%.

Begitu juga saham TRIL, meski sudah menguat dan turun tipis sejak Januari 2018, namun saham ini baru mulai tren penguatan sejak 6 April 2018 yang menguat ke Rp 56.

Kemarin saham TRIL tercatat naik 33,93% ke 75. Jika dihitung saham TRIL sudah menguat 50% dari posisi awal tahun.

(ang/ang)

Hide Ads