Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Ariyani mengatakan, kebijakan tersebut telah berhasil mengurangi kepadatan kendaraan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Namun dia bilang tak terjadi penurunan pendapatan harian lantaran kini distribusi waktu masuknya kendaraan ke tol lebih merata.
"Meski sekarang jadi lebih lancar, namun demikian tidak ada kekurangan pendapatan harian di ruas itu," katanya dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desy menjelaskan, tiga kebijakan yang diterapkan di tol Jakarta-Cikampek belum tentu diberlakukan seluruhnya juga untuk tol Jagorawi dan tol Jakarta-Tangerang yang rencananya juga akan diterapkan rekayasa lalu lintas.
Untuk tol Jagorawi, mengingat volume lalu lintas kendaraan angkutan berat terbilang sedikit maka pembatasan operasi kendaraan berat golongan 3, 4, dan 5 setiap Senin-Jumat pukul 6-9 pagi kemungkinan tak dilakukan. Sedangkan tol Jakarta-Tangerang masih akan dilihat karakteristiknya seperti apa mengenai kebijakan yang diambil nanti.
"Di Japek ada 3 aturannya. Sementara karena kendaraan berat di Jagorawi itu rendah, maka hanya ada penyediaan jalur bus dan ganjil genap. Sedangkan di Jakarta-Tangerang karakternya beda lagi, makanya sedang dikaji mana yang akan dilakukan rekayasa lalu lintasnya," katanya.
BPTJ sendiri akan melakukan uji coba ganjil genap di tol Cibubur pada tanggal 16 dan 17 April 2018 mendatang. Sementara untuk ruas tol Jakarta-Tangerang belum diketahui kapan waktu uji cobanya. (eds/zlf)