Untuk mendatangkan 50 pesawat Boeing 737 Max 10 ini, Lion Air Group mengeluarkan dana US$ 6,24 miliar atau setara dengan Rp 84 triliun dengan kurs Rp 13.500 per US$.
President and CEO Lion Air Group Edward Sirait mengatakan dana pembelian 50 pesawat 737 generasi terbaru ini 100% menggunakan dana pinjaman dari perbankan alias utang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lion Borong 50 Pesawat Boeing Rp 84 Triliun |
Edward mengatakan pinjaman dari Bank Exim Amerika merupakan hasil negosiasi tim Lion Air Group. Adapun, bunga yang disepakati pun rendah.
"Perbankannya Exim Amerika, jadi Amerika yang mendanai lalu kita pakai, jadi jangan pikir kita minjem dari bank dalam negeri, kita didanai Bank Exim Amerika saat ini kesepakatannya, nanti bisa berubah, 100%. Bunganya rendah, saya tidak bisa mengatakan persisnya berapa, yang jelas murah kan kredit ekspor. Semuanya. Kita bisa ganti kalau ada yang lebih murah itulah negosiasi yang kita sepakati, jadi ada kepastian pendanaan," terang Edward.
Boeing 737 Max 10 adalah jenis pesawat terluas di serinya. Fitur utama pesawat dengan panjang 43,8 meter (143 kaki) ini dapat membawa hingga 230 penumpang. Maskapai yang mengoperasikan akan mendapatkan biaya terendah setiap kursi per jarak tempuh (seat-mile-cost) terendah di kelas pesawat berlorong tunggal.
Pesawat ini dilengkapi interior Boeing Sky untuk meningkatkan kenyamanan tertinggi penumpang, tampilan panel dan ruang kokpit luar serta berbagai fitur lainnya yang menawarkan efisiensi, kehandalan maksimal di kelas pesawat lorong tunggal.
Keluarga Boeing 737 Max merupakan pesawat yang paling cepat terjual sepanjang sejarah, dengan akumulasi pemesanan mencapai 44.000 dari 96 pelanggan di seluruh dunia. (hns/hns)