Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual menilai dengan naiknya sovereign credit rating (SCR) Indonesia dari Baa3/Outlook Positif menjadi Baa2/Outlook Stabil, artinya posisi utang Indonesia bisa dikatakan aman.
"Selama ini banyak wacana soal posisi utang kita ya. Nah ini berarti kan kalau dilihat dari kenaikan rating ini mereka melihatnya sebagai kondisi yang cukup baik sebenarnya," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (13/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata dia, primary balance ini intinya mengenai pendapatan pemerintah dikurangi pengeluaran. Saat ini antara pendapatan dengan pengeluaran pemerintah disebutnya masih defisit, sehingga pemerintah utang untuk menutupi itu. Tapi kondisinya terus diperbaiki.
"Dari sisi posisi utang cukup bagus. Jadi levelnya masih cukup bisa dikendalikan. Nah dan kelihatan dari pemerintah sendiri kan ada upaya untuk terus perbaiki posisi primary balance kita ya," jelasnya.
Ekonom Bank Permata Joshua Pardede menyampaikan hal serupa, bahwa meningkatnya peringkat utang Indonesia, salah satunya berkat posisi utang yang masih aman, ditambah beberapa indikator lainnya.
"Rating upgrade oleh Moody's menunjukkan bahwa kerangka kebijakan baik fiskal dan moneter kredibel dan efektif dalam menjaga stabilitas makroekonomi. Defisit fiskal dan tingkat utang yang terjaga dengan baik telah mengurangi risiko pembiayaan," ujarnya.
"Selain itu, rasio jatuh tempo utang Indonesia terhadap cadangan devisa, menunjukkan bahwa kerentanan eksternal berada pada tingkat aman," tambahnya.