RI Bakal Punya 'Shinkansen' Made in Madiun

RI Bakal Punya 'Shinkansen' Made in Madiun

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Jumat, 20 Apr 2018 07:44 WIB
RI Bakal Punya Shinkansen Made in Madiun
Kereta Shinkansen di Jepang. Foto: Hans Henricus B.S Aron
Jakarta - PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) terus berupaya untuk mengembangkan industri perkeretaapian lokal menjadi lebih maju dan modern. Salah satu langkahnya mengubah wajah kereta api lokal menjadi lebih aerodinamis, mirip seperti Shinkansen milik Jepang.

Saat ini KAI secara bertahap mulai mencoba menyediakan kereta dengan tampilan yang lebih aerodinamis. Sebab, selama ini wajah kereta api lokal dinilai terlalu kaku dengan bentuk yang terlalu 'kotak'.

KAI pun telah memesan sejumlah kereta tersebut kepada PT Industri Kereta Api (INKA). Hal itu disampaikan oleh sejumlah jajaran direksi KAI saat berkunjung ke markas detikcom beberapa hari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut berita selengkapnya:


Dan tonton juga video kereta cepat China yang bisa ngebut sampai 350 km/ jam di sini:



Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan pihaknya telah memesan kereta tersebut kepada PT INKA. Saat ini, perseroan telah memesan 10 rangkaian kereta.

"Yang aerodinamis saya sudah pesan 10 trainset, itu saya coba. itu saya pesan 10 dari INKA," kata Edi Sukmoro di markas detikcom, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Nantinya, 10 trainset tersebut dapat digunakan untuk perjalanan jarak menengah.

"(Kereta) aerodinamis saya sudah pesan 10 trainset, itu saya coba. Untuk jarak sedang, Jakarta-Bandung, Jakarta-Cirebon, Jakarta-Solo, itu sudah saya pesan 10 trainset, dari INKA," jelasnya.

Edi mengatakan bahwa pihaknya juga telah meminta kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk bisa membantu INKA dalam mendesain lokomotif kereta. Hal itu agar, desain kereta bisa menyerupai pesawat.

"Saya telepon ke PTDI, tolong bantu INKA tolong buat idungnya kereta api seperti pesawat terbang. Jadi itu nanti buatan dalam negeri," katanya.

Edi juga mengatakan bahwa kereta ini nantinya bakal mirip dengan Shinkansen milik Jepang. Bedanya, kereta ini memiliki ukuran yang lebih pendek dari Shinkansen.

"Kalau Shinkansen itu panjangnya sampai 12 meter. Nanti ini mulai 6 meter. Ini nanti saya merencanakan akan datang April akhir, kereta yang sudah begini itu di Solo, yang Solo baru tiga meter (panjangnya)," tuturnya.

Edi Sukmoro mengatakan kecepatan maksimal kereta aerodinamis itu mencapai 150-160 km/jam, atau lebih cepat dari kereta konvensional yang hanya 90-120 km/jam.

Ia mengatakan, dengan kecepatan itu rute Jakarta ke Semarang dapat ditempuh dalam waktu 3 jam, bahkan Jakarta-Surabaya hanya 5 jam atau lebih cepat dari kereta eksekutif saat ini mencapai sekitar 12 jam.

"Saya minta kecepatan maksimumnya 160 km/jam, sekarang kan baru 110-120 km/jam, kalau kecepatan maksimum dan kita berasumsi relnya juga mampu, Jakarta-Surabaya itu paling 5-6 jam, Jakarta-Semarang paling 3 jam," katanya.

Edi mengatakan kereta aerodinamis itu rencananya tiba akhir April dikirim dari Madiun, Jawa Timur. Dalam merancang kereta 'Shinkansen' itu INKA menggandeng PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Edi juga mengatakan bahwa kereta ini nantinya bakal mirip dengan Shinkansen milik Jepang. Bedanya, kereta ini memiliki ukuran yang lebih pendek dari Shinkansen.

"Kalau Shinkansen itu panjangnya sampai 12 meter. Nanti ini mulai 6 meter. Ini nanti saya merencanakan akan datang April akhir, kereta yang sudah begini itu di Solo, yang Solo baru tiga meter (panjangnya)," tuturnya.

Hide Ads