Jajaran Direksi Pertamina Dirombak (Lagi)

Jajaran Direksi Pertamina Dirombak (Lagi)

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Sabtu, 21 Apr 2018 09:10 WIB
Jajaran Direksi Pertamina Dirombak (Lagi)
Foto: Dok. Kementerian BUMN
Jakarta - PT Pertamina (Persero) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat itu diputuskan adanya perombakan direksi di tubuh calon induk holding migas ini.

Ada lima direksi yang diberhentikan dalam RUPS ini. Di antaranya direktur utama, direktur mega proyek, direktur pengolahan, direktur sset, dan juga direktur pemasaran korporat.

Hal itu disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2018) Sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemberhentian ada lima yang diberhentikan. Dirut, Direktur Mega Proyek, Direktur Pengolahan, Direktur Aset, dan satu lagi Direktur Pemasaran Korporat," kata Harry.



Simak berita selengkapnya:


Perombakan direksi di tubuh calon induk holding migas ini memutuskan memberhentikan dengan hormat Direktur Utama Elia Massa Manik.

Fajar Harry Sampurno mengatakan dicopotnya Elia dari Direktur Utama Pertamina merupakan masukan dari Dewan Komisaris Pertamina. Selain itu untuk mempercepat implementasi holding BUMN migas.

"Semua proses dilakukan bersama dan mendapatkan masukan Dewan Komisaris. Ada beberapa hal, jadi ini memang rangkaian keseluruhan tahapan setelah holding, memperkuat dan mempercepat implementasi holding," ujar Harry.

Elia menjalani masa jabatannya kurang lebih selama 13 bulan sejak diangkat pada 16 Maret 2017 lalu.Elia terpilih menjadi orang nomor satu di Pertamina tahun lalu mengalahkan beberapa kandidat lainnya.

"Ibu menteri telah buat keputusan yaitu pemberhentian direksi pertamina dan pengangkatan direksi," kata Fajar.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan dicopotnya Elia dari Direktur Utama Pertamina merupakan masukan dari Dewan Komisaris Pertamina. Selain itu untuk mempercepat implementasi holding BUMN migas.

Selain itu, patahnya pipa Pertamina di Balikpapan juga menjadi pertimbangan Dewan Komisaris dalam merombak susunan direksi Pertamina. Kelangkaan BBM jenis Premium juga menjadi sorotan para pemegang saham.

"Kedua, dengan perkembangan kondisi terakhir baik itu ada kejadian kecelakaan di pipa Balikpapan, kelangkaan BBM. Komisaris sudah melakukan kajian implementasi yang sangat komprehensif selama satu bulan penuh bersama Direksi dan sudah dilaporkan ke Kementerian (BUMN)," kata Harry.

Selain Elia, Kementerian BUMN juga mencopot Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Direktur Pengolahan, Direktur Manajemen Aset, dan Direktur Pemasaran Korporat.

"Dirut, Direktur Mega Proyek, Direktur Pengolahan, Direktur Aset, dan satu lagi Direktur Pemasaran Korporat," kata Fajar.

RUPSLB memutuskan memberhentikan dengan hormat Direktur Utama Elia Massa Manik dan menggantinya dengan Nicke Widyawati.

"Ibu menteri telah buat keputusan yaitu pemberhentian direksi pertamina dan pengangkatan direksi," kata Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, Fajar Harry Sampurno.

Ada 5 direksi yang diberhentikan dalam hasil RUPS ini. Di antaranya Direktur Utama, Direktur Mega Proyek, Direktur Pengolahan, Direktur Aset, dan juga Direktur Pemasaran Korporat.

"Dan untuk sementara Plt Dirut sekaligus Direktur SDM adalah ibu Nicke," katanya.


Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan dipilihnya Nicke sebagai PLT Dirut karena posisinya yang juga sebagai ketua implementasi holding migas. Posisinya dinilai yang paling cocok untuk menjadi PLT Dirut dalam penguatan holding migas.

"Jadi gini penyegaran ini dilakukan dalam rangka penguatan dari holding migas. Rencana holding migas ke depannya. Itu yang pertama. Itu salah satu arahan kenapa Plt-nya adalah Direktur SDM (Nicke), karena beliau adalah ketua tim implementasi holding migas," kata Harry.

Dia bilang, hal itu juga sesuai dengan usulan serta saran dari Komisaris Pertamina. Mereka melaporkan usulan ke Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Kemudian yang kedua, itu ada usulan atau saran dari komisaris. Jadi komisaris itu sudah melakukan laporan kepada Menteri BUMN mengenai kajian komprehensif tentang SK Menteri BUMN 39/2018. Terutama direksi selama satu bulan melakukan kajian dan apa saja yang perlu dilakukan kemudian implementasinya seperti apa," ujar dia.

Dari sana, Nicke kemudian ditunjuk menjadi Plt Dirut Pertamina dalam RUPS yang digelar hari ini.

"Jadi kalau di anggaran dasar Pertamina, kalau tidak ada yang ditunjuk oleh RUPS, maka yang jabat Dirut adalah yang paling lama dalam jabatan. Tapi karena ini sudah ada yang ditunjuk dari RUPS, maka Plt-nya Bu Nicke," tuturnya.

Berikut susunan direksi Pertamina yang baru:
Plt Direktur Utama sekaligus Direktur SDM: Nicke Widyawati
Direktur Pengolahan: Budi Santoso Syarif
Direktur Keuangan: Arief Budiman
Direktur Pemasaran Korporasi: Basuki Trikora Putra
Direktur Pemasaran Retail: Masud Hamid
Direktur Manajemen aset: M. Haryo Junianto
Direktur MPP: Heru Setiawan
Direktur infrastruktur: Gandhi Sriwidjojo

Setelah menjabat sebagai Plt Dirut Pertamina Nicke mengatakan bakal melanjutkan sejumlah program kerja yang telah dijalankan oleh Elia Massa.

"Sudah ada program yang ditetapkan teruskan saja, tidak ada peurbahan signifkan semua tertata," kata Nicke, di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Nicke menjelaskan, saat ini dirinya bakal fokus untuk dapat menyediakan kelancaran pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) serya Elpiji menjelang Lebaran tahun ini. Dengan begitu, maka kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.

"Kan sedikit lagi mau lebaran, kita fokus pada kelancaran lebaran," jelas dia.

Sementara itu, lanjut Nicke, untuk program megaproyek pembangunan kilang dirinya juga terus menjalankan rencana yang sudah ditetapkan.

"Kilang kita jalankan sesuai program saja," tuturnya.

Hide Ads