Ini yang Bikin IHSG Anjlok 2,8% Hingga Tinggalkan 6.000

Ini yang Bikin IHSG Anjlok 2,8% Hingga Tinggalkan 6.000

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 26 Apr 2018 18:07 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjut tren pelemahannya. Hari ini IHSG ditutup anjlok hingga 2,81% ke level 5.909,198.

Menurut Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang penurunan IHSG lebih disebabkan pengaruh kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. Sehingga pelaku pasar mulai memindahkan portofolio investasinya ke pasar surat utang.

"Tercermin dari kenaikan US treasury bond 10 tahun. Lalu dilanjutkan kenaikan obligasi 10 tahun SUN-nya Indonesia," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (26/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun Edwin curiga ada pihak yang tengah melakukan cornering atau sengaja membuat pasar modal runtuh dengan tujuan tertentu. Dia curiga tujuannya agar mendorong Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI 7 days repo rate.

"Ada permintaan katanya suku bunga harus dinaikan. Lalu keluar statemen BI katanya belum terpikirkan menaikan suku bunga. Setelah ada statemen itu kelihatannya saya duga market Indonesia lagi dikerjain, dilakukan cornering oleh beberapa pihak yang meminta menaikan suku bunga," ujarnya.

Dengan membuat IHSG terus turun, diharapkan hal itu bisa menjadi bahan pertimbangan BI menaikkan suku bunganya agar menahan keluarnya dana asing dari Indonesia.

"Jadi dibuat seolah-olah market Indonesia turun investor pull out karena suku bunga Indonesia tidak menarik lagi. Sehingga orang banyak beli dolar. Pihak-pihak itu sengaja, dia bilan 'tuh kan setelah tidak menaikan suku bunga market makin turun," tegasnya.


Menurut Edwin seharusnya pasar modal Indonesia sangat menarik meski masih di level 6.300-6.200. Belum lagi emiten-emiten sudah mengeluarkan laporan keuangan dan hasilnya positif.

"Saya lihat market kita kan sudah jatuh 5 hari berturut-turut dan paling parah di antara Asean. Karena 5 hari ini turun hampir 5% lebih PE kita sudah 15 kali," tutupnya. (dna/dna)

Hide Ads