Dolar AS Nyaris Rp 14.000, Apa yang akan Dilakukan BI?

Dolar AS Nyaris Rp 14.000, Apa yang akan Dilakukan BI?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 26 Apr 2018 18:38 WIB
Foto: Selfie Miftahul Jannah
Jakarta - Nilai tukar rupiah semakin tertekan oleh dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Paman Sam sudah nyaris tembus Rp 14.000.

Bank Indonesia (BI) mempersiapkan empat jurus supaya mata uang Garuda tidak melemah lebih jauh.

"Ke depan, untuk memperkuat upaya stabilisasi kurs sesuai fundamentalnya dengan tetap mendorong mekanisme pasar, BI akan menempuh beberapa langkah," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo dalam konferensi pers di Gedung BI, Kamis (26/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, bank sentral senantiasa berada di pasar untuk memastikan tersedianya likuiditas dalam jumlah yang memadai baik valuta asing (valas) maupun rupiah.

Kedua, BI memantau dengan seksama perkembangan perekonomian global dan dampaknya terhadap perekonomian domestik.

"Ketiga, BI mempersiapkan second line of defense atau pertahanan tambahan bersama-sama negara mitra utama Indonesia untuk bisa mempersiapkan bentuk-bentuk kerja sama antar bank sentral untuk menjaga stabilitas," jelasnya.

Keempat, tambah Agus, apabila tekanan terhadap nilai tukar terus berlanjut serta berpotensi hambat capaian sasaran inflasi dan ganggu stabilitas sistem keuangan, maka BI tidak menutup ruang bagi penyesuaian suku bunga kebijakan dan tentu dilakukan secara berhati-hati, terukur, dan data dependence atau mengacu pada perkembangan data terkini maupun perkiraan ke depan.

Menurut data BI, rupiah sudah jatuh hingga 0,88% selama bulan april ini alias month to date. (ang/zlf)

Hide Ads