Dolar AS Nyaris Rp 14.000, Apa Dampaknya ke Daging Impor?

Dolar AS Nyaris Rp 14.000, Apa Dampaknya ke Daging Impor?

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Kamis, 26 Apr 2018 19:51 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) mengaku tak khawatir terkait dengan naiknya nilai tukar mata uang dolar terhadap rupiah yang nyaris menyentuh Rp 14 ribu.

Ketua Aspidi Thomas Sembiring mengaku kenaikan nilai tukar dolar hanya berdampak sedikit terhadap harga daging.

"Belum terlalu. Kalau segitu (Rp 14.000) belum banyak pengaruhnya kecuali kalau Rp 20 ribu itu lain. Ini kan cuma baru beberapa ratus perak saja naiknya," katanya kepada detikFinance, Kamis (26/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Walaupun begitu, menurut Thomas, terbuka peluang menaikkan harga daging mengikuti nilai tukar.

"Kalau dolar naik beli dengan rupiah pasi naik jadi harga jual ditentukan. Ya gampang saja ngitungnya, kalau naik berapa poin, ngikutin saja nanti," jelasnya.


Sementara itu, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) bakal mengencangkan ikat pinggang mengantisipasi penguatan dolar.Wakil Ketua GAPMMI Sribugo Suratmo mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah langsung berdampak pada biaya bahan baku impor untuk makanan.

"Sebagian besar bahan baku yang impor itu langsung kena, gandum, tepung terigu, sebagian kita kan memang terus terang memakai bahan baku itu," pungkasnya. (hns/hns)

Hide Ads