Direktur EPC dan Kerja Sama Luar Negeri PTPP Abdul Haris Tatang menjelaskan, pihaknya memang selama ini belum pernah menggarap proyek di luar negeri secara langsung. Namun setidaknya PTPP sudah masuk 3 negara membangun pembangkit listrik dengan menggandeng perusahaan setempat.
"Proyek kita ke Irak, Bangladesh dan Vietnam. Bentuknya konsorsium dengan perusahaan asing. Nilai angkanya beragam karena berbeda-beda per megawattnya dengan Indonesia. Tapi ya sekitar Rp 1 triliun-Rp 2 triliun," tuturnya kepada detikFinance, Kamis (26/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PTPP Punya Bos Baru |
Abdul mengatakan pihaknya rata-rata dalam satu proyek mengirim sekitar 500 tenaga kerja Indonesia. Mereka terbagi imbang mulai dari level insinyur hingga pekerja kasar.
"Pekerja levelnya kalau EPC kebanyakan memang levelnya engineer, ada juga sih buruh sama tukang, ya perbandingannya 50-50," imbuhnya.
Baca juga: PTPP Tebar Dividen Rp 290 Miliar |
Abdul mengatakan, pekerja Indonesia memang menjadi kunci bagi PTPP untuk menembus proyek di luar negeri, sebab pekerja Indonesia gajinya lebih murah, meskipun dia menegaskan bahwa pekerja yang dikirim menerima gaji lebih besar ketimbang bekerja di Indonesia.
"Memang lebih besar gaji dibanding bekerja di sini tapi tidak sebesar orang-orang asing. Ya paling lebih 20-25% dari bekerja di Indonesia," tutupnya. (hns/hns)











































