Rapat kali ini sekaligus menjadi rapat terakhir KSSK dengan Agus Martowardojo yang segera purna tugas dari jabatannya sebagai Gubernur BI.
"Ini rapat KSSK terakhir dengan Pak Agus, harus kasih treatment yang bagus," kata dia dalam rapat tersebut, Senin (20/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KSSK merupakan forum yang berisi para pemangku kebijakan bidang keuangan di Indonesia yang khusus bertugas untuk membahas dan mencari jalan keluar untuk menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan, selama ini peran Agus Marto sebagai Gubernur BI dalam KSSK sangat penting dengan tugas menjaga kestabilan sistem perbankan dan pengendalian nilai tukar rupiah. Atas peranan Agus Marto selama ini, Sri Mulyani mengucapkan terima kasih.
"Saya ketua KSSK sampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi (kepada Agus Martowardojo). Sebagai teman kita kehilangan, tapi kita juga akan bertemu dengan Pak Agus di fungsi yang lain. Terima kasih Pak Agus," jelas Sri Mulyani.
Dalam rapat ini, dibahas mengenai nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan belakangan ini. Tingkat inflasi di kuartal I-2018 hingga akhir tahun diyakini masih berada di level 3,5% plus minus 1%.
Sri Mulyani mengatakan ada beberapa faktor eksternal yang perlu diwaspadai dan dikhawatirkan berimbas ke stabilitas sistem keuangan Indonesia, antara lain rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) Fed Fund Rate (FFR), kebijakan negara maju, dampak perang dagang AS dan China, hingga risiko geopolitik.
"Saya ingin tekankan KSSK sinergi koordinasi kerja sama yang erat apalagi dihadapkan kondisi eksternal yang makin dinamis. Dilihat kebijakan FFR, kebijakan negara maju, perang dagang AS-China, geopolitik adalah faktor risiko eksternal yang harus diwaspadai," tutur Sri Mulyani.
Selain itu, ada risiko domestik yang juga perlu dicermati, antara lain perkembangan nilai tukar rupiah dan stabilitas ekonomi dalam negeri.
"Kita akan terus perbaiki dari masing-masing pihak dan domain yang dimiliki," kata Sri Mulyani. (dna/ara)