Pada pertengahan hari terakhir saja, lebih dari 260 ribu peserta telah mendaftar sekolah kedinasan tersebut. Jumlah itu terus bertambah hingga pendaftaran ditutup pada tengah malam, atau pukul 24.00 WIB.
Kedelapan K/L tersebut adalah Kementerian Keuangan (PKN STAN), Kementerian Dalam Negeri (IPDN), Badan Siber dan Sandi Negara (STSN), Kementerian Hukum dan HAM (Poltekip dan Poltekim), dan Badan Intelijen Negara (STIN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut berita selengkapnya:
Pendaftaran Capai 260 Ribu peserta
Foto: Rengga Sancaya
|
"Posisi pada (pukul) 09.11 WIB pendaftar 260.922," kata Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan.
Ridwan mengatakan para peserta diminta untuk terus memantau informasi seputar pendaftatan sekolah kedinasan di media sosial BKN. Khususnya pada hari terakhir pendaftaran ini.
"Pantau terus medsos kami. (Rinciannya) Masih diproses," kata Ridwan.
Sekolah Dinas Kemenkeu Paling Diminati
Foto: Samsudhuha Wildansyah-detikcom
|
Berdasarkan data Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) yang diterima detikFinance, Senin (30/4/2018), Politeknik Keuangan negara (PKN) STAN masih menjadi favorit dengan jumlah 139.460 pendaftar.
Sekolah kedinasan milik Kementerian Keuangan ini membuka formasi sebanyak 7.301. Pada Jumat (27/4) lalu, jumlah pendaftar di PKN STAN sejumlah 115.155 orang. Artinya, hari ini jumlah pendaftar di PKN STAN naik sebesar 24.305 orang.
Posisi favorit kedua ditempati oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan pendaftar sebanyak 42.834 orang. Tahun ini, IPDN membuka 2.000 formasi calon taruna.
Untuk posisi ketiga masih ditempati oleh Politeknik Statistika STIS milik Badan Pusat Statistik dengan pendaftar mencapai 16.755 orang. Padahal, Politeknik Statistika hanya membuka 600 formasi.
Jangan Percaya Calo
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban
|
Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Herman Suryatman pun mengingatkan agar para peserta tidak tergiur dengan oknum yang meminta sejumlah bayaran dan menjanjikan lolos tahapan tes tersebut.
"Jangan percaya calo. Jika ada seseorang yang menjanjikan lulus, segera laporkan kepada kami," katanya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (30/4/2018).
Sebab sekarang ini tes yang dilakukan dalam seleksi masuk sekolah kedinasan menggunakan sistem online yang transparan. Dengan sistem tersebut, maka upaya tindakan kecurangan bisa langsung terlihat.
Halaman 2 dari 4