Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, kenaikan suku bunga acuan memang menjadi pilihan bagi BI saat ini untuk meredam pelemahan mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat.
"Pilihannya antara kurs dengan tingkat bunga. Jadi ya kalau tekanan kurs nya berjalan terus, pasti adjustmentnya di tingkat bunga," tuturnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, itu satu cara yang biasanya berpengaruh kepada meredam atau memperlambat, kalau bisa menghentikan kurs," ujarnya.
Baca juga: Kata Jokowi soal Dolar AS yang 'Mengamuk' |
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan bank sentral tidak menutup ruang bagi penyesuaian suku bunga acuan (BI-7 Day Reverse Repo Rate).
Naiknya bunga bisa dilakukan bila tekanan terhadap nilai tukar rupiah terus berlanjut sehingga berpotensi menghambat target inflasi dan mengganggu stabilitas sistem keuangan.
"BI tidak akan ragu untuk melakukan penyesuaian BI 7-day reverse repo rate tapi dengan kondisi bahwa perkembangan daripada nilai tukar yang dalam banyak hal adalah pengaruh kondisi global," kata Agus Marto dalam konferensi pers di Gedung BI, Kamis (26/4/2018).