Darmin Sebut Kenaikan Bunga Acuan Bisa Redam Penguatan Dolar AS

Darmin Sebut Kenaikan Bunga Acuan Bisa Redam Penguatan Dolar AS

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 02 Mei 2018 16:12 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Bank Indonesia (BI) telah memberikan sinyal untuk menaikan suku bunga acuan BI 7 days repo rate. Sinyal itu pun disambut baik pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, kenaikan suku bunga acuan memang menjadi pilihan bagi BI saat ini untuk meredam pelemahan mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat.

"Pilihannya antara kurs dengan tingkat bunga. Jadi ya kalau tekanan kurs nya berjalan terus, pasti adjustmentnya di tingkat bunga," tuturnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darmin yakin, penyesuaian BI 7 days repo rate akan mampu menekan pengaruh negatif atas penguatan dolar AS yang kini sudah hampir menyentuh level Rp 14.000. Dia bahkan berharap penurunan nilai tukar Rupiah bisa terhenti setelah BI mengambil langkah.

"Artinya, itu satu cara yang biasanya berpengaruh kepada meredam atau memperlambat, kalau bisa menghentikan kurs," ujarnya.



Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan bank sentral tidak menutup ruang bagi penyesuaian suku bunga acuan (BI-7 Day Reverse Repo Rate).

Naiknya bunga bisa dilakukan bila tekanan terhadap nilai tukar rupiah terus berlanjut sehingga berpotensi menghambat target inflasi dan mengganggu stabilitas sistem keuangan.

"BI tidak akan ragu untuk melakukan penyesuaian BI 7-day reverse repo rate tapi dengan kondisi bahwa perkembangan daripada nilai tukar yang dalam banyak hal adalah pengaruh kondisi global," kata Agus Marto dalam konferensi pers di Gedung BI, Kamis (26/4/2018).

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads