Menurut Buwas, evaluasi ini untuk mencegah permainan harga, beredarnya beras oplosan, sekaligus menjaga mutu beras tetap sesuai standar Bulog.
"Mitra- Mitra Bulog itu kami evaluasi, jadi juga jejaring Bulog yang selama ini bekerja sama untuk menyalurkan, sebagai penyalur sebagai pedagang, mitra-mitra kami juga kita evaluasi. Karena gini harus ada sesuai dengan ketentuan beras yang dari kita ini harus sampai kepada masyarakat tidak ada perubahan, tidak boleh ada pengoplosan, juga mutunya harus jelas ya tentunya harus sesuai dengan kita, mutu dan keamanan buat masyarakat di lapangan," kata pria yang akrab Buwas itu di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Buwas juga mengevaluasi jalur distribusi beras dari petani hingga ke konsumen. Evaluasi ini juga diharapkan bisa menguntungkan petani yang selama ini menjual gabah dengan harga rendah.
"Jadi kami akan memangkas sistem atau birokrasi pembelian, penyerapan sehingga jatuhnya karena dari tangan ke tangan dan seterusnya maka sangat tinggi jatuhnya padahal di petani sangat murah. Jadi, kami nanti ambil bagaimana hubungan jaringan dari kami bisa langsung ke petani, tidak ada yang dirugikan petani juga mendapatkan keuntungan karena harganya nggak bisa dimainkan oleh tengkulak," ucap Buwas.
Dia menambahkan Bulog akan memutus rantai sistem pengijon (pengusaha yang membeli tanaman belum dipanen dengan harga miring). Sistem ini dinilai masih banyak digunakan petani.
"Petani juga mendapatkan kemudahan uang. tidak sistem ijon yang sekarang kebanyakan adalah sistem ijon.Jadi petani juga bisa langsung mendapatkan uang cash," ucap dia. (hns/hns)