Restu tersebut didapat perseroan dari pemegang saham saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, Jumat (4/5/2018). Ini merupakan RUPS kedua setelah sebelumnya tidak kuorum lantaran kehadiran pemegang saham tidak memenuhi syarat sebesar 75%.
Baca juga: Ada LRT, Menhub: 2023 Jakarta Nggak Macet |
"Kemarin kuorum tidak terpenuhi karena diperlukan 3/4 atau 75% kehadiran pemegang saham. Sehingga akhirnya harus diambil RUPS hari ini untuk memutuskannya. Alhamdulillah tadi kuorum, tadi 77% lebih yang hadir," kata Direktur Keuangan ADHI Entus Asnawi di kantor pusat Adhi Karya, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam perjalanannya nanti untuk pengembangan tentu manajemen ADHI akan menambahkan bila memang ekuitas untuk pengembangan dibutuhkan," imbuhnya.
Entus menambahkan, sesuai mandatory perusahaan nantinya ACP setelah satu tahun dipisahkan akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Aksi korporasi itu diharapkan akan menjadi jalan ACP untuk menambah modal.
Diharapkan dari nilai aset tanah senilai Rp 1,9 triliun, ACP bisa me-leverage asetnya menjadi sekitar Rp 50-55 triliun. Angka itu merupakan perkirakan nilai proyek TOD dan hotel yang akan dibangun di 18 stasiun LRT Jabodebek dalam waktu hingga 10 tahun ke depan.
Untuk tahap awal, saat ini perseroan bersama dengan calon anak usahanya itu akan mengembangkan 4 TOD terlebih dahulu di stasiun Sentul, Ciracas, Bekasi Timur dan Jati Cempaka. (hns/hns)