Begini Kondisi Terkini Keuangan Bank Bukopin

Begini Kondisi Terkini Keuangan Bank Bukopin

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 04 Mei 2018 20:30 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) tengah menjadi sorotan. Bank ini kedapatan melakukan modifikasi laporan keuangan pada tahun buku 2015, 2016, dan 2017.

Laba bersih perusahaan dikoreksi dengan perbedaan yang cukup jauh. Lalu seperti apa kondisi keuangan Bukopin saat ini?

Manajemen Bank Bukopin pun menegaskan bahwa secara fundamental kinerja dan operasional perseroan saat ini berada dalam kondisi yang terjaga. Pada kuartal I-2018 mengantongi laba bersih sebesar Rp 126,7 miliar, lebih tinggi sekitar 10% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 115 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hingga triwulan I-2018 laba sebelum pencadangan mencapai Rp295,7 miliar dan laba bersih sebesar Rp126,7 miliar. Pencapaian itu menunjukkan bahwa kinerja Perseroan hingga saat ini tumbuh on track," kata Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Jumat (4/5/2018).


Pada periode yang sama, Bank Bukopin juga membukukan pencadangan sebesar Rp155 miliar. Rasio kredit bermasalah per Maret 2018 juga turun jadi 4,47% dari 6,37% pada Desember 2017.

Eko menambahkan, LDR Bukopin berada pada kisaran 79% dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga mencapai Rp 90,1 triliun. Secara keseluruhan posisi aset Perseroan per 31 Maret 2018 mencapai Rp107,7 triliun, meningkat Rp1,3 triliun dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2017.

Menurut Eko hal itu lantaran perseroan telah dan akan terus melakukan konsolidasi internal yang difokuskan pada pengembangan bisnis berbasis ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) rendah, penghimpunan sumber dana murah, peningkatan fee based income, perbaikan efisiensi operasional dan percepatan peningkatan kualitas kredit serta penjualan agunan yang diambil alih.

Sementara itu, untuk jangka panjang Perseroan menyiapkan bisnis bisnis startup dan aliansi fintech serta menerapkan core banking system berbasis digital.

Dari sisi rasio kecukupan modal, Posisi CAR Perseroan pada periode yang sama mencapai 11,1%, meningkat dibandingkan dengan posisi CAR pada 31 Desember 2017 yaitu sebesar 10,5%.

Untuk meningkatkan rasio kecukupan modal menjadi di atas 14%, Perseroan telah menyiapkan rencana aksi korporasi yaitu melakukan penerbitan saham baru (rights issue) sebesar 30% dari jumlah saham beredar, revaluasi aset dan divestasi saham Perseroan pada Bank Syariah Bukopin.

"Kami optimistis aksi korporasi tersebut akan berjalan sesuai rencana, mengingat saat ini sudah ada 2 potensial investor yang telah dan akan melakukan proses due diligence," kata Eko.


Lalu terkait aksi revisi laporan keuangan tersebut menurut Eko itu merupakan bagian dari penerapan Good Corporate Governance (GCG). Perseroan telah melakukan penyajian kembali Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 dan 2016 dikarenakan adanya penyesuaian atas penyajian Piutang Produk Kartu Kredit dan Pembiayaan/Piutang Syariah.

Eko menjelaskan proses penyajian kembali laporan keuangan tersebut telah selesai dan dilakukan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dalam pelaksanaannya Perseroan telah berkoordinasi dengan otoritas terkait dan Kantor Akuntan Publik yang melakukan proses audit Perseroan selama ini.

"Jadi penyajian kembali Laporan Keuangan ini telah selesai dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku," tegasnya. (dna/dna)

Hide Ads