Dolar Tembus Rp 14.000, Money Changer Masih Sepi

Dolar Tembus Rp 14.000, Money Changer Masih Sepi

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Selasa, 08 Mei 2018 13:12 WIB
Foto: Selfie Miftahul Jannah
Jakarta - Dolar Amerika Serikat (AS) terus mencatatkan penguatan. Pagi ini saja, dolar AS sudah bertengger di Rp 14.027 yang merupakan posisi tertinggi sejak awal tahun.

Meski dolar terus mengalami penguatan, sejak tadi pagi beberapa money changer di kawasan Sabang dan Mall Sarinah masih tampak sepi.

Seperti money changer yang ada di kawasan Sabang, sejak tadi pagi baru ada satu pelanggan yang menukarkan uang nya hingga siang ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru satu, itu pun turis. Kalau beli Rp 13.900 kalau jual Rp 14.070," kata dia kepada detikFinance, Selasa (8/5/2018).

Money Changer Masih SepiMoney Changer Masih Sepi Foto: Selfie Miftahul Jannah




Ada pula money changer di kawasan Sarinah yang baru memasang nilai beli di angka Rp 14.000, kemudian untuk nilai jual belum ditentukan karena nilai Dolar terus menguat.

"Belum ada yang tukar, ini nilai jual nya saja belum ditentukan," kata teller di money changer di kawasan Sarinah.

Begitu pula money changer yang ada di dalam Mal Sarinah, masih tampak sepi penukar. Supervisor Sari Valas Randy Tamara mengatakan, meski terus mengalami penguatan namun kebanyakan yang menukar dolar lebih karena kebutuhan untuk bekal ke luar negeri. Meskipun ada beberapa yang menukar karena tujuan investasi.

"Masih sepi ya, maksudnya biasa saja. Kebanyakan malah kebutuhan untuk ke luar negeri. Kalau yang tukar sejak dolar menguat ada tapi biasa saja," kata dia.

Ia memprediksi untuk saat ini dolar akan terus menguat meski di angka yang tipis. Karena belakangan dolar terus menguat meski sempat melemah.

"Kalau dilihat kan nilainya naik terus ya. Kalau turun pun agak susah dan malah seringnya naik. Dolar itu pasti ada satu titik di nilai tertinggi baru nanti akan turun meski bertahap dan turunnya tipis tipis," kata dia.

Money Changer Masih SepiMoney Changer Masih Sepi Foto: Selfie Miftahul Jannah


(eds/eds)

Hide Ads