Tren penurunan IHSG sudah terjadi sejak awal tahun. IHSG sebenarnya sempat menyentuh level tertingginya 6.689 pada 19 Februari 2018. Jika dihitung dari posisi itu maka IHSG sudah turun 13,68%.
Baca juga: IHSG Ditutup Anjlok 1,8% ke 5.774 |
Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai jatuhnya IHSG saat ini lebih dikarenakan aksi ambil untung para investor jangka panjang. Sebab IHSG sudah rally menguat terhitung sejak 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Frederik menambahkan faktor lainnya yang membuat investor asing menarik dananya lantaran adanya pemulihan instrumen investasi di luar saham yang memberikan imbal hasil yang lebih besar. Sehingga kemungkinan investor memindahkan asetnya dari pasar modal Indonesia ke instrumen lainnya.
Baca juga: Dolar Tembus Rp 14.000, IHSG Anjlok 2% Lebih |
Dia juga menilai pelemahan IHSG masih di pengaruhi penguatan dolar Amerika Serikat (AS) ditambah pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai ekspektasi. Hari ini saja dolar AS sudah di atas level Rp 14.000.
"Masih turun karena kemarin PDB Indonesia masih di bawah ekspektasi analis dan juga Rupiah yang tinggi karena yield SUN 10 tahun sudah mencapai 7,1%," tuturnya. (dna/dna)