Sahur dan Buka Puasa yang 'Tak Biasa' Bisa Bikin Dompet Kempes

Sahur dan Buka Puasa yang 'Tak Biasa' Bisa Bikin Dompet Kempes

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 10 Mei 2018 12:35 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Di bulan puasa masyarakat, khususnya umat muslim, seharusnya bisa lebih berhemat dan mengurangi pengeluaran. Namun, yang terjadi biasanya justru pengeluaran saat puasa lebih besar dibanding hari biasa.

Kenapa demikian?

Perencana keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto mengatakan lebih borosnya bulan puasa dibanding hari biasa disebabkan oleh sejumlah hal. Namun, yang utamanya ialah karena kebiasaan 'balas dendam' saat berbuka maupun sahur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kan puasa ada uang jajan yang bisa ditabung. Karena kita nggak ada uang makan siang, kedua nggak ada jajan tengah hari. Nah harusnya uang tadi bisa kita sisihkan, dengan asumsi tidak ada balas dendam pada saat kita sahur dan berbuka," kata Eko kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (10/5/2018).


Dia bilang karena balas dendam tersebut, biasanya menu sahur dan berbuka dibuat lebih spesial hingga harus merogoh kocek yang lebih besar dibanding hari biasa.

"Masalahnya kita sering seperti itu, sahurnya dibuat lebih spesial, dan berbukanya juga dibuat lebih spesial. Akhirnya anggaran harusnya sama seperti hari biasa, tapi jadinya lebih besar," jelasnya.

Oleh sebab itu, Eko mengingatkan agar di saat bulan puasa tersebut masyarakat harus bisa menahan diri. Hal itu agar puasa yang dilakukan juga bisa lebih bermanfaat.

"Jadi jangan serakah semua dimakan. Tapi mulai dari sedikit ke besar. Karena kecenderungannya ketika puasa lalu berbuka biasanya membalas dendam, padahal puasa itu ajang menahan diri bukan untuk balas dendam," tuturnya.

(fdl/ara)

Hide Ads