Teknologi blockchain ini akan diterapkan BNI untuk pelayanan transaksi bisnis trade finance dan remittance atau pengiriman uang dari luar negeri. Dengan teknologi yang baru, pelayanan keuangan antar negara BNI diharapkan lebih optimal.
"Beberapa hari ini bisnis itu makin lama tidak kelihatan. Dulu BNI hebat di internasional, kok lama-lama turun. Ini salah satu tantangan untuk mengembalikan bisnis trade finance ataupun remittance khususnya," kata Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo saat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan CEO PT Adamobile Solutions Networks, Adam Suherman di Wisma 46, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adam menambahkan, BNI menjadi bank Indonesia pertama yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk pelayanan keuangan globalnya. Blockchain sendiri merupakan media yang bisa memfasilitasi transaksi langsung dari titik A ke titik B secara realtime.
"Jadi biayanya pasti akan lebih murah, proses transaksinya lebih cepat. Saat ini transaksi sudah 2.500 transaksi per detik," tuturnya.
Setelah proses MoU, pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu, yang kemudian akan dibuat prototype sebelum akhirnya diterapkan di sistem BNI. Targetnya enam bulan dari sekarang BNI sudah bisa menggunakan teknologi blockchain itu.
Sekedar informasi pada 2017, volume bisnis trade BNI sebesar US$ 40 miliar atau tumbuh sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan volume bisnis remittance BNI sebesar US$ 74 miliar atau tumbuh sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.