Direktur BCA Rudy Susanto menjelaskan, stress test dolar AS yang disebut OJK merupakan situasi paling buruk jika pelemahan Rupiah terus terjadi. Sehingga dia yakin kemungkinan untuk mencapai level tersebut sangat kecil.
"Saya rasa waktu stressed dipasang kondisi yang paling jelek yang kemungkinan kejadiannya tuh kecil sekali. Bukan berarti kita akan jadi Rp 20 ribu. Jadi waktu Pak Wimboh (Ketua Dewan Komisioner OJK) bilang stressed Rp 20 ribi itu dianggap kondisi yang berat sekali bank kita bagaimana," tuturnya di Ballroom Kempinsky, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu Rudy yakin perbankan Indonesia cukup kuat untuk menahan terpaan fluktuasi kurs. Sebab perbankan Indonesia sudah beberapa kali mengalami pengalaman pelemahan nilai tukar yang lebih dahsyat
"Saya rasa enggak cuma BCA, sebagian besar bank-bank kita ini posisinya jauh lebih bagus daripada posisi 1998," tuturnya.
![]() |
Rudy juga menilai kondisi perbankan nasional secara kesuluruhan masih cukup sehat. Meskipun ada beberapa perbankan yang memiliki rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang meningkat, namun rata-rata NPL perbankan nasional masih di bawah 3%.
"Jadi kalau ada banyak yang bilang NPL jelek, NPL tinggi tapi itu sebenarnya bagian dari bisnis kita. Uang penting kemampuan dia buat profit cukup nggak untuk hapus NPL ini untuk overcome kondisi ini. Saya rasa sebagian besar bank kita 98-99% itu mampu lah, sangat mampu untuk ini karena CAR kita itu tinggi sekali perbankan Indonesia," tuturnya.