Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan, Pertamina akan memperpanjang masa pengamanan BBM dari H minus 3 minggu hingga H plus 3 minggu Lebaran. Kondisi ini lebih lama dibandingkan masa Lebaran tahun sebelumnya yang dilakukan dari H minus 2 minggu Lebaran hingga H plus 2 minggu Lebaran.
"Mudik Lebaran ini akan meningkat dari tahun sebelumnya, seiring dengan selesainya jalan tol. Ini akan berdampak pada peningkatan jumlah pemudik yang akan memanfaatkan jalan tersebut," kata dia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, Pertamina akan menyalurkan BBM 15% lebih baik tinggi dibanding hari normal saat Ramadan dan Lebaran. Di hari normal, biasanya Pertamina menyalurkan BBM 90.100 KL per hari, untuk menghadapi puasa dan Lebaran naik menjadi 103.777 KL hari.
"Untuk penambahan, untuk gasolin kita ada kenaikan 15% dari kondisi normal . Biasanya 90 ribu KL per hari, selama puasa ada kenaikan 15% menjadi 103.700 KL per hari," kata dia.
Kenaikan penyaluran harian BBM tertinggi terjadi pada BBM jenis Pertalite dari 46.000 KL menjadi 55.000 KL atau sekitar 20%, disusul Pertamax dari 15.000 KL menjadi 18.000 KL atau naik 15%, Premium dari 24.000 KL menjadi 26.000 KL atau naik 7%, Pertamax Turbo dari 787 KL menjadi 820 KL atau naik 5%.
Selain itu, Dexlite dari 1.598 KL menjadi 1.678 KL atau naik 5%, Dex dari 485 KL menjadi 504 KL atau naik 4%, serta Avtur meningkat dari 15.000 KL menjadi 16.000 KL atau naik 5%.
Sementara kebutuhan solar diperkirakan turun. Penurunan terjadi seiring dengan berhentinya operasi angkutan barang saat mudik Lebaran.
"Tapi gasoil itu sebetulnya terjadi peningkatan di H-6 biasanya itu peak dan biasanya bisa sampai 52%. Namun secara keseluruhan, gasoil mengalami penurunan sampai dengan 12%," tutupnya.
Dia mengatakan, dengan penurunan tersebut maka solar yang biasanya disalurkan 38.339 KL per hari menjadi 33.389 KL per hari.
"Gasoil biasanya 38.300 KL, tapi rata-rata satgas puasa dan Lebaran karena turun jadi 33.300 KL," tutupnya.
Pertamina juga akan meningkatkan penyaluran LPG pada puasa dan Idul Fitri 2018 yang diperkirakan puncaknya akan terjadi pada minggu terakhir menjelang Idul Fitri, dengan kenaikan sekitar 17% dari rata-rata harian 23.124 metrik ton menjadi 27.000 metrik ton. Pertamina juga telah meningkatkan ketahanan stok LPG menjadi rata-rata 17,6 hari.
Dari sisi distribusi, Pertamina akan menyiagakan 3.094 agen LPG PSO dan NPSO serta 31.612 pangkalan LPG PSO di seluruh Indonesia.
"Kita juga akan menyiagakan 49 SPPBE Kantong di Pulau Jawa untuk memastikan kelancaran suplai LPG selama arus mudik," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito. (ara/ara)