Tampil sebagai salah satu pembicara dari tiga pembicara utama, Dubes Djauhari memaparkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap stabil dan kuat sejak tahun 2014, dan pada tahun 2017 bertumbuh sebesar 5,07% dengan GDP yang sudah melampaui US$ 1 Triliun yang utamanya didorong oleh faktor konsumsi dan investasi.
"Sebagai salah satu pilar utama ekonomi, investasi swasta diharapkan dapat mencapai US$ 260,6 miliar dengan 53,3% bersumber dari sektor manufaktur," ujar Djauhari dalam keterangan tertulis, Jumat (18/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi China telah menanjak naik dari peringkat sembilan menjadi peringkat ketiga sebagai investor terbesar di Indonesia. Apabila digabungkan, China Daratan dan Hong Kong, maka akan menjadi investor asing terbesar kedua di Indonesia.
"Sebagai sahabat dan dengan iklim investasi yg semakin bersahabat di Indonesia saat ini, Tiongkok layak menjadi investor utama di Indonesia," kata Djauhari.
Djauhari juga menyampaikan, bahwa dalam kunjungan Perdana Menteri China, Li Keqiang ke Indonesia tanggal 6-8 Mei lalu, telah diterima oleh Presiden Joko Widodo juga Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pemimpin kedua negara sepakat untuk meningkatkan investasi dan perdagangan seperti penambahan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke China (minimal 500.000 ton) pertahun selain Tiongkok membuka pasar untuk ekspor sarang burung walet dan buah-buahan tropis dari Indonesia.
"Tiongkok juga berkomitmen untuk berinvestasi di sektor produk-produk halal dan pakaian muslim di Indonesia untuk diekspor ke Tiongkok dan negara-negara lainnya," terang Djauhari.
Investasi dalam kerangka kerja sama Inisiatif Belt and Road, sepakat untuk membangun empat koridor ekonomi pada empat provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Bali. Investasi meliputi berbagai proyek seperti pengembangan industri, infrastruktur, bandara, kereta, pelabuhan, tol, energi dan wisata yang tentunya bersinergi dengan Poros Maritim Indonesia.
Karena itu sekali lagi, China yang bersahabat dengan Indonesia, silahkan datang dan berinvestasi di Indonesia dan bertumbuh bersama-sama di kawasan yang kita jaga bersama agar tetap aman dan damai.