Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama pihak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah berdiskusi terkait tarif jalan tol saat mudik Lebaran 2018.
Dalam pertemuan itu para BUJT telah sepakat untuk memberikan potongan harga atau diskon tarif tol bagi para pemudik. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat ditemui di kantornya.
Dengan adanya diskon tarif tol nantinya, para pemudik tentunya bisa lebih menghemat biaya perjalanan mudik. Namun, rencana pemberian diskon ini masih belum dijabarkan secara detil mekanismenya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penasaran seperti apa? Simak berita selengkapnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihak BUJT telah sepakat untuk memberikan diskon tarif tol sebesar 10% selama mudik Lebaran nanti. Diskon tersebut berlaku di seluruh ruas jalan tol.
"Jadi berlakunya rata-rata diskonnya 10%" kata Basuki ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Basuki mengatakan masalah penerapan waktu diskon akan ditentukan oleh pihak BUJT. Nantinya, BUJT harus bakal melaporkan kepada pemerintah.
"Kapannya kalau itu kita libur dari tanggal 11 (Juni) itu sampe selesai libur. Tapi ada yang H-2 sampe H+2 itu tergantung mereka (BUJT) sendiri," kata dia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa diskon tarif tol yang telah disepakati itu bakal berlaku di seluruh ruas rol yang ada.
"Di seluruh ruas tol. Termasuk Jabodetabek dan non Trans Jawa," kata Basuki.
Saat ini, pihak BUJT masih belum menentukan kapan pemberian diskon dilakukan. Yang pasti, mereka sepakat untuk memberikan diskon rata-rata sebesar 10% dari tarif awal.
Basuki Hadimuljono mengatakan dirinya bakal mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk pemberian diskon tarif tol tersebut pada pekan depan. SK itu akan dikeluarkan setelah BUJT menentukan waktu pemberian diskon.
"Nanti tinggal saya buat SK, mungkin hari Senin atau Selasa (pekan depan)," katanya.
Sementara itu Dirjen Bina Marga Arie Setiyadi mengatakan pihak BUJT telah bersedia memberikan diskon sebesar 10% tersebut. Saat ini, BUJT hanya tinggal menentukan waktu dalam memberikan diskon saat mudik Lebaran.
"Hanya tinggal waktunya. Kan beda-beda ada yang prefer di peak days, ada yang mau berikan lebih panjang lagi. Seminggu sebelum dan sesudah," katanya.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Kementerian PUPR mengatakan pemberian diskon itu diharapkan dapat mengurai kepadatan mudik. Caranya, dengan membagi waktu diskon di luar puncak kemacetan.
"Kalau tol yang sudah penuh akan menimbulkan kemacetan, pemberian diskon ini supaya membagi arus lalu lintasnya, biar tidak satu titik (kemacetan)," kata Arie di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Untuk saat ini sendiri, pihak BUJT masih belum menentukan waktu pemberian diskon tersebut. Arie memperkirakan bahwa BUJT akan memberikan diskon tarif yang lebih besar untuk ruas tol yang tak padat.
"Jadi berbeda-beda tiap BUJT (beri diskon). kemungkinan diberikan saat peak days. Tapi ada yang mau memberikan (diskon) lebih panjang lagi, di antara seminggu sebelum Lebaran dan sesudah," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala BPTJ Herry T.Z mengatakan pihaknya masih terus membahas mekanisme pemberian diskon ini dengan BUJT. Dia memperkirakan pekan depan sudah ada hasil dari pembahasan diskon ini.
"Ini inisiatif dari BUJT, sekarang ini BUJT dan asosiasi berdiskusi soal besaran, mekanisme penerapan. Diharapkan minggu depan asosiasi mengumumkan besaran diskon tersebut," papar Herry.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyiapkan prasarana jalur mudik Lebaran 2018. Untuk saat ini, kesiapan jalur mudik Lebaran 2018 sudah lebih dari 80%.
"Sekarang (jalur mudik) persiapannya sudah di atas 80%" kata Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi.
Arie menjelaskan pihaknya sedang menyelesaikan tahapan akhir untuk jalur mudik. Mulai dari jalan tol fungsional, hingga penyelesaian jembatan di beberapa jalur yang akan dilewati pemudik.
"Ada beberapa jembatan yang sedang dalam tahap penyelesaian, misalnya jembatan Kali Kuto yang sekarang sedang masang rangka, Kali Kenteng sedang siapkan jalan alternatifnya," katanya.
"Kita juga ada beberapa ruas yang akan kita operasionalkan, kita sama-sama melakukan uji layak fungsinya. Kemudian jalan nasional terus akan diperbaiki sampai H-10 (Lebaran) karena Pak Menteri minta semua marka-marka jalannya itu jelas. Kemudian medianya juga jelas, jembatan sudah kita cek semua," sambung dia.
Sementara untuk kesiapan jalan tol, Arie mengatakan untuk saat ini dari total panjang jalan tol Trans Jawa 1.167 km, sepanjang 524 km di antaranya telah bersifat operasional dan 237 km sisanya bersifat fungsional. Sedangkan untuk Trans Sumatera, jalan yang operasi ada 119 km dan fungsional sekitar 125 km.
"Ada lima ruas tol fungsional di Trans Jawa, antara lain Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo sebagian mulai dari Salatiga-Kartasura, Sragen-Ngawi, dan Wilangan-Kertosono," jelasnya.
Lebih lanjut Arie mengatakan dalam melakukan mudik tahun ini, pemudik dapat menentukan sendiri pilihan jalur yang diinginkan, bisa melalui jalan tol maupun jalan nasional.
"Untuk jalan nasional di Jawa, tahun ini kita memperkenalkan pilihan lintas utara, lintas tengah, dan lintas selatan. Sedangkan untuk jalan tol, kami sedang berusaha keras untuk bisa tembus ke Surabaya dan terus ke Pasuruan," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman