"Karena yang paling penting, dari agenda kunjungan kerja kali ini, beberapa sudah tercapai. Seperti respons baik dari para pihak di Tunisia, mulai dari pemerintah Tunisia hingga kalangan usaha. Respons yang kami terima baik setelah bertemu langsung memenuhi undangan dari Menteri Pembangunan, Investasi, dan Kerja Sama Luar Negeri Tunisia. Demikian pula saat courtesy call diterima langsung Perdana Menteri Tunisia, Youssep Chahed, di kediamannya," kata Aher dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/5/2018)
Pertemuan berlangsung selama 2 jam diawali pemaparan kinerja dan potensi ekonomi Tunisia yang disampaikan beberapa perwakilan pengusaha.
Dilanjutkan pemaparan Aher beserta Kadin Jabar tentang kondisi aktual Jabar sekaligus review kerja sama ekspor impor yang sudah berlangsung antara Jabar dan Tunisia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabag Publikasi Pemprov Jabar Ade Sukalsah mengatakan pertemuan itu merupakan business meeting bersama para pengusaha Tunisia yang berlangsung di Hotel Movenpick, Tunis, pada Jumat (18/5/2018). Sebelumnya, rombongan berangkat pada Rabu (16/5/2018) malam dan dalam rombongan ikut juga istri Aher, Netty Heryawan.
"Buka puasa di negara setempat pada Kamis (17/5/18) adalah pukul 19.22 artinya kami berpuasa sekitar 16 jam. Menjadi hampir 20 jam jika ditambah total waktu dengan melewati berbagai zona, perjalanan di pesawat saja 14 jam dari Cengkareng ke Tunisia," katanya.
Ade menjelaskan berdasarkan Dinas Indag Jabar bahwa realisasi ekspor barang dari Jabar ke Tunisia saat ini senilai US$ 731.448, meliputi manufaktur, coklat, alat-alat medis, optikal, dan furnitur.
"Kami mohon doa kelancaran selanjutnya untuk kunjungan kerja berikutnya di Arab Saudi. Telah dijadwalkan pertemuan dengan Emir Madinah, Emir Mekkah, dan KJRI Jeddah guna membahas progres pembangunan Masjid Al Jabbar dan kerja sama Provinsi Jawa Barat dengan Museum Asmaul Husna di Madinah dan Museum Assalamualaika Ayyuhan Nabi di Mekkah," pungkasnya. (mul/ega)