Jakarta -
Meski puasa belum genap seminggu dijalani, namun sejumlah bank mulai membuka layanan penukaran uang baru di kawasan Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini digelar untuk melayani kebutuhan uang tunai khususnya pecahan kecil bagi masyarakat pada bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Layanan penukaran uang memang kerap dibuka setiap tahunnya.
Adapun sejumlah perbankan yang melayani penukaran uang ini terdiri bank BUMN dan bank swasta. Mereka melayani penukaran uang dengan mobil keliling yang parkir secara tersusun di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut berita selengkapnya:
Penukaran uang yang dibuka oleh belasan perbankan di kawasan Lapangan IRTI Monas ini digelar mulai awal pekan ini. Penukaran dibuka sejak 21-25 Mei 2018 atau dari Senin hingga Jumat pekan ini.
Sementara untuk jam layanan dibuka sejak pukul 08.00WIB hingga pukul 14.00WIB setiap harinya. Masyarakat bisa mulai mengantre untuk melakukan penukaran uang sejak pagi.
Biasanya, antrean penukaran akan ramai di pagi hari, kemudian akan berangsur sepi saat memasuki tengah hari. Sebelum menukarkan uang, masyarakat harus mengambil nomor antrean terlebih dahulu.
"Jadi kalau ramai itu sekitar jam delapan sampai jam sepuluh pagi. Kalau sudah jam 12-an sudah sepi, nggak terlalu banyak yang tukar uang," kata salah seorang petugas kepada detikFinance di lokasi, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Pertama-tama perlu diketahui, bahwa setiap orang yang melakukan penukaran uang ini perlu didata terlebih dahulu. Masyarakat harus membawa Kartu Tanda Penduduk atau KTP untuk melakukan penukaran uang.
Setelah menyerahkan KTP, nantinya masyarakat bakal mendapat nomor antrean untuk menukarkan uang baru yang disediakan berbagai pihak perbankan yang berada di lokasi.
Masyarakat bisa memilih untuk menukarkan uangnya di booth bank mana saja, tidak harus di bank di tempatnya menabung.
"Jadi dia walaupun nggak menabung di bank sini, tapi tetap bisa menukarkan uangnya di sini. Bebas, terserah masyarakat mau tukar di mana uangnya," kata salah seorang petugas penukaran uang kepada detikFinance.
Adapun pendataan perlu dilakukan untuk membatasi penukaran yang dilakukan setiap orang. Masing-masing orang yang hendak menukarkan uang diberikan jatah maksimal sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
Layanan penukaran uang di kawasan Monas dibatasi maksimal Rp 3,7 juta dalam sekali penukaran. Batasan tersebut berlaku untuk setiap orang yang hendak melakukan penukaran.
Jumlah Rp 3,7 juta itu terdiri dari berbagai pecahan yang bisa dipilih masyarakat, dengan jumlah maksimal 100 lembar setiap pecahannya. Masyarakat baru bisa menukar kembali uang pecahan kecil setelah tiga hari.
"Jadi kalau sekarang dia tukar uang kan dapatnya Rp 3,7 juta. Itu dia nggak boleh tukar lagi selama tiga hari. Setelah tiga hari baru bisa tukar lagi," kata seorang petugas penukaran uang.
Layanan penukaran uang yang digelar di Monas ini dibuka mulai 21 Mei hingga 25 Mei 2018. Artinya, dalam jangka waktu lima hari itu setiap orang hanya dapat melakukan penukaran uang maksimal sebanyak dua kali.
Untuk menghindari kecurangan, masyarakat harus membawa Kartu Tanda Penduduk atau KTP untuk didata terlebih dahulu. Hal itu agar setiap orang yang hendak menukar uang tidak melebihi jatah penukaran.
Setelah menyerahkan KTP, nantinya masyarakat bakal mendapat nomor antrean untuk menukarkan uang baru yang disediakan berbagai pihak perbankan yang ada di lokasi.
Sejumlah bank BUMN dan swasta membuka layanan penukaran uang baru di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Masing-masing bank menyiapkan uang sekitar Rp 300 juta dalam untuk melayani penukaran uang.
Bank Indonesia (BI) sendiri menjatah pihak bank yang melakukan penukaran uang untuk melayani 100 orang dalam setiap harinya. Sementara maksimal penukaran uang setiap orang dibatasi sebesar Rp 3,7 juta.
"Jadi kita itu hanya melayani maksimal 100 orang dalam sehari, kira-kira kita siapkan lebih dari Rp 300 juta," kata salah seorang petugas penukaran uang dari BRI kepada detikFinance.
Sama seperti BRI, BNI Syariah juga mengaku menyiapkan uang baru untuk ditukarkan kepada masyarakat sekitar Rp 300 juta dalam sehari.
"Kita siapkan Rp 300 juta. Tapi kan kayanya itu nggak bakal habis semua dalam sehari, maksimal kan 100 orang. Hari ini saja kita baru layani sekitar 30-an orang," kata salah seorang petugas BNI Syariah.
Halaman Selanjutnya
Halaman