Berdasarkan data dari BKKBN, sebanyak 152.348 rumah tangga di Bondowoso masuk kategori pra sejahtera, sedangkan rumah tangga yang bergerak di bidang pertanian sebanyak 91.947 atau 60% dari total rumah tangga pra sejahtera. Mereka tersebar di 3 kecamatan dan 25 desa.
Melihat kondisi tersebut, Amran menegaskan program BEKERJA merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga fokus pada peningkatan pendapatan dan daya beli mayoritas rumah tangga miskin yang bekerja di sektor pertanian maupun informal. Program pengentasan kemiskinan ini juga bersinergi dengan Kemensos, Kemendes, BUMN, BKKBN dan pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran mengungkapkan, bantuan dalam program BEKERJA berdasarkan pada keunggulan komparatif masing-masing daerah yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi. Salah satunya Kabupaten Bondowoso dengan komoditas unggulan kopi dan padi organik.
Sasaran program BEKERJA di Bondowoso difokuskan pada satu wilayah penduduk miskin yang dikelompokkan dalam 3 klaster. Dalam setiap klaster, ada 5 hingga 10 ribu penduduk miskin.
Untuk itu, Amran mengatakan akan ada solusi jangka pendek yang dilakukan melalui bantuan bibit ayam petelur berumur dua bulan beserta kandang dan pakan.
"Bantuan yang diberikan 50 ekor ayam per rumah tangga pra sejahtera. Saat usia enam bulan menghasilkan 50 butir per hari dengan masa produktif dua tahun. Sehingga pendapatan Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta per bulan," ungkap Amran.
Kemudian, lanjut Amran, solusi jangka panjangnya dilakukan melalui bantuan kopi sebanyak 500 ribu pohon. Bantuan ini diberikan karena Bondowoso merupakan wilayah penghasil kopi, bahkan sudah berhasil mengekspornya ke luar negeri.
"Kita kejar kopi Indonesia nomor satu di dunia sehingga tidak ada lagi rakyat miskin di Bondowoso. Di Bondowoso ada 12.900 rumah tangga miskin, nanti dengan ternak ayam dan industri kopi berdiri tidak ada lagi yang miskin," ujarnya.
Baca juga: Impor Beras dan Sengkarut Data Bermasalah |
Sementara itu, Bupati Bondowoso, Amin Said Husni mengatakan sebelumnya angka kemiskinan di Bondowoso mencapai 22,33%. Namun saat ini turun 14,54%. Sedangkan sebanyak 64% petani rata-rata hanya memiliki kepemilikan lahan sawah 0,3 hektare dan sebagian besar adalah buruh tani.
Ia juga yakin dengan adanya program ini pembangunan pertanian di pedesaan dapat berkembang dan meningkatkan pendapatan petani. Sehingga angka kemiskinan di Bondowoso akan semakin berkurang.
"Hadirnya program BEKERJA sangat tepat mengentaskan masyarakat miskin di Bondowoso. Kami optimis pasti bisa melakukan akselerasi pembangunan pertanian di pedesaan, sehingga pendapatan petani makin meningkat dan angka kemiskinan terus ditekan," ungkapnya. (idr/hns)











































